- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Sempat ramai wacana yang menyebut bahwa mulai 1 Januari 2021, BBM jenis Premium (RON 88) tidak akan tersedia lagi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
Saat dikonfirmasi, Vice President Corporate Communications PT Pertamina, Fajriyah Usman, mengklarifikasi hal tersebut. Dia menegaskan bahwa penjualan bahan bakar jenis Premium adalah bentuk penugasan dari pemerintah.
"Karenanya selama ada penugasan dari pemerintah, maka Pertamina akan menyediakan Premium," kata Fajriyah saat dihubungi VIVA, Senin 14 Desember 2020.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 14 Desember 2020: Global dan Antam Meredup
Meski demikian, Fajriyah mengakui bahwa saat ini Pertamina memang tengah berfokus untuk menjalankan Program Langit Biru. Hal itu dalam rangka edukasi kepada masyarakat, mengenai manfaat penggunaan BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.
Dia menjelaskan, hal yang terkandung di dalam Program Langit Biru tersebut yakni berupa memberikan diskon atau harga khusus untuk bensin jenis Pertalite, di SPBU-SPBU yang masih menjual Premium.
"Dan program ini sudah dijalankan di Jawa dan Bali," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pertamina telah berkomitmen untuk terus mengedukasi konsumen, agar menggunakan BBM ramah lingkungan dan yang lebih berkualitas dalam meningkatkan performa kendaraan.
Pertamina berkomitmen mendorong penggunaan BBM dengan RON lebih tinggi, karena selain baik bagi lingkungan juga akan berdampak positif untuk mesin kendaraan dan udara yang lebih bersih.
Selain edukasi, Pertamina juga memberikan stimulus berupa promo-promo BBM kepada konsumen, agar tergerak untuk mencoba BBM dengan kualitas lebih baik dan merasakan dampaknya ke mesin kendaraan melalui Program Langit Biru.
Program Langit Biru itu dilakukan Pertamina atas dukungan pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tujuannya yakni menjawab tuntutan dan agenda global dalam rangka mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan bermotor, sesuai agenda Paris Agreement terkait penetapan reduksi emisi karbon dioksida efektif yang mulai berlaku pada 2020. (art)
