Mesin-mesin dari China Berdatangan, Impor RI November 2020 Naik

Suasana pelabuhan peti kemas.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mulai terjadinya kenaikan geliat impor pada November 2020. Walaupun, dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya masih turun.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

Kepala BPS, Suhariyanto, menyatakan nilai impor pada bulan itu US$12,66 miliar. Naik 17,40 persen dibanding Oktober 2020. Sedangkan dibanding November 2019 turun 17,46 persen.

"Bahwa kenaikan impor terutama didorong impor non migas meningkat 19,27 persen sementara impor migasnya naik tipis 0,59 persen," katanya, Selasa, 15 Desember 2020.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Baca juga: Neraca Perdagangan RI November 2020 Surplus US$2,62 Miliar

Suhariyanto mengungkapkan, kenaikan impor pada bulan itu terjadi untuk seluruh penggunaan barang. Terbesar adalah barang modal yang naiknya 31,54 persen menjadi US$2,43 miliar.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

"Sebagian besar berupa mesin-mesin di mana ada steam turbine dari Tiongkok atau China, ada generating set dari Tiongkok, ada x ray for medical and surgery dari Amerika Serikat," ucap dia.

Peningkatan kedua, ditegaskannya berasal dari kelompok barang konsumsi. Impor barang konsumsi pada bulan itu naik 25,52 persen dibanding Oktober 2020 menjadi US$1,3 miliar.

"Pertama garlic dari Tiongkok, kemudian ada boneless of bovine animal dalam bentuk frozen dari India. Ada medicaments dari india, buah apel segar dari Tiongkok," tutur Suhariyanto.

Adapun impor bahan baku atau penolong pada bulan itu dikatakan Suhariyanto naik 13,02 persen dibanding Oktober 2020, sehingga secara nilai menjadi US$8,93 miliar.

"Diantaranya gold and lump dari Hong Kong, kemudian ada part of transmission apparatus dari Tiongkok dan fero aloy dari Afrika Selatan," tutur dia.

Menurut golongan barangnya, peningkatan impor terbesar bulan itu adalah mesin dan perlengkapan elektrik US$354,4 juta dan logam mulia, perhiasan/permata US$162,0 juta.

Kemudian, ada mesin dan peralatan mekanis US$147,3 juta, perangkat optik, fotografi, sinematografi, medis US$144,5 juta dan ampas/sisa industri makanan US$108,5 juta.

Berdasarkan asal barangnya, peningkatan impor pada bulan itu terbesar dari China mencapai US$1,09 miliar, Jepang US$226 juta, Hong Kong US124,6 juta dan Kanada US$92,7 juta. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya