Sri Mulyani: Pembalikan Ekonomi Terdampak COVID-19 Tak Bisa Dijamin

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pemerintah kini tengah fokus mengendalikan penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia agar tidak semakin meluas, sebagaimana di negara-negara lain, sehingga tidak menekan kembali ekonomi.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan mengatakan, beberapa negara saat ini tidak lagi menghadapi gelombang ke-2 penyebaran COVID-19, melainkan sudah masuk gelombang ke-3.

Baca jugaSiap-siap, Pekerja Peserta BP Jamsostek Akan Disuntik Vaksin COVID-19

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Itu dia sampaikan saat memberikan pidato kunci di acara Indonesia Digital Conference 2020 yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia secara virtual, Rabu, 16 Desember 2020.

"Di banyak negara sekarang ini terjadi gelombang ke-2 atau bahkan gelombang ke-3 dari COVID-19. Dan setiap kenaikan kasus COVID-19 selalu memberi konsekuensi," kata Sri.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Kondisi itu, tentu ditegaskannya, berdampak terhadap kembali diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial yang lebih ketat atau lockdown. Akibatnya, mengancam aktivitas pemulihan ekonomi.

"Konsekuensinya terhadap pentingnya atau tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat, ini berarti akan juga melemahkan kembali proses pemulihan ekonomi," tutur dia.

Untuk itu, Sri menekankan, perbaikan ekonomi yang telah terjadi di banyak negara mulai kuartal III-2020 tidak bisa menjadi jaminan bahwa ke depannya ekonomi akan terus membaik.

Indonesia, dia menambahkan, telah mampu mendapat perbaikan atau pembalikan ekonomi. Dari kuartal II minus 5,32 persen menjadi minus 3,49 persen pada kuartal III.

"Agar tren ini bisa terakselerasi dan terus bisa dipertahankan. Kenapa ini jadi penting, karena tidak semua negara melihat bahwa pembalikan ini bisa dijamin berjalan terus," tutur Sri.

Pada kuartal IV-2020, Sri menyatakan pemerintah akan fokus menjaga agar permintaan agregat tetap tumbuh kencang sambil menekan penyebaran COVID-19.

Salah satunya menjaga konsumsi pemerintah yang dianggapnya telah memberikan sumbangan luar biasa bagi pemulihan ekonomi dengan mendorong konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor.

"Inilah yang sekarang menjadi fokus kita pada kuartal terakhir tahun 2020 sambil terus kita menyongsong 2021 yang sebentar lagi kita akan masuki," ucap dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya