IHSG Dibayangi Aksi Investor Ambil Untung Akhir Tahun

IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.067 pada pembukaan perdagangan Senin 28 Desember 2020. Posisi itu menguat 58 poin atau 0,97 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu, 23 Desember 2020 di level 6.008.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Meski demikian, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG berpotensi untuk kembali mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.

"Aksi ambil untung oleh para investor dan kehati-hatian mereka menyambut libur akhir tahun di Indonesia menjadi faktor utamanya," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Desember 2020.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Baca juga: Sambut 2021, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Tekan Impor Migas

Dari sisi global, bursa Eropa juga terpengaruh pembatasan Inggris dan rumor varian baru COVID-19, yang menjadi dalang utama penghambat pemulihan bisnis. Hal itu selain penantian kesepakatan perdagangan Brexit yang akan diumumkan oleh perdana menteri.

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

Selain itu, para investor juga masih terus memantau perkembangan terbaru pada paket lanjutan kongres, setelah Presiden Donald Trump mengajukan dana stimulus tambahan yang lebih besar. Di sisa hari perdagangan tahun 2020 ini, para investor diperkirakan juga akan lebih berhati-hati mengambil langkah aman.

"Sehingga IHSG berpotensi kembali mengalami tekanan dengan support resistance 5.950-6.050," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni AALI, BBRI, BBTN, BMRI, ICBP, INCO, INDF, PGAS, TLKM.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji, menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 5.874 hingga 6.157.

Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, Stochastic maupun RSI bergerak ke bawah di area netral.

"Terlihat pola long white opening marubozu candle ataupun pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya