MTI Ungkap Dua Skenario Industri Penerbangan pada 2021

Ilustrasi penerbangan sempat resmi ditutup.
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

VIVA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong pemerintah meningkatkan upaya penyelamatan maskapai nasional. Karena pandemi COVID-19 diperkirakan masih berlangsung pada 2021.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ketua I MTI, Suharto Abdul Majid mengatakan, industri penerbangan merupakan bagian dari 'global supply chain' yang harus dipertahankan. Industri ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ketika pandemi COVID-19 berakhir.

"Sejauh ini campur tangan pemerintah sudah cukup baik. Namun pada tahun 2021, bantuan dan campur tangan pemerintah harus lebih ditingkatkan lagi agar maskapai penerbangan dan bandara memiliki daya tahan yang lebih baik," kata Suharto dalam telekonferensi di acara Outlook Transportasi 2021, Senin 28 Desember 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca juga: Heboh Parodi Lagu Indonesia Raya, Hikmahanto: Jangan Terprovokasi

Suharto pun menjabarkan sejumlah prediksi terkait kondisi pandemi COVID-19 dan situasi di sektor penerbangan, serta langkah strategis yang dapat dilakukan pemerintah dalam menghadapinya pada 2021.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Pada skenario yang pertama, yakni di mana program vaksinasi COVID-19 berhasil dan virus varian baru mampu dicegah, maka pada 2021 akan menjadi tahun pemulihan bagi bisnis penerbangan.

Pemerintah dan dunia penerbangan bersama-sama dengan sektor terkait lain, khususnya sektor perdagangan dan pariwisata, diharapkan mampu melakukan strategi untuk memotivasi masyarakat agar mau melakukan perjalanan melalui udara dengan aman dan selamat.

"Karena pada dasarnya hanya ada tiga tujuan utama orang melakukan perjalanan melalui udara, yaitu tujuan bisnis, tujuan wisata, dan tujuan sosial atau keluarga," ujar Suharto.

Di sisi lain, pada skenario yang kedua pada 2021, yakni pandemi COVID-19 masih akan terus bergerak naik, penyebaran makin meluas, atau belum turun pada level yang ditoleransi, maka dunia penerbangan harus tetap melakukan strategi sebagaimana telah dilakukan pada 2020 ini.

Dalam skenario kedua ini, berbagai upaya penyesuaian dan adaptasi dilakukan secara bisnis maupun sektoral dan menyeluruh stakeholder di industri penerbangan. Khususnya, para maskapai yang mengalami dampak langsung bagi bisnisnya.

"Sehingga bantuan dan campur tangan pemerintah untuk penyelamatan bisnis penerbangan, harus lebih ditingkatkan lagi. Tentunya juga sambil terus mencari cara-cara untuk melakukan pencegahan, baik dengan penerapan protokol kesehatan atau pemberlakuan PSBB yang lebih diperketat," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya