EBITDA Intermedia Capital Tumbuh 70 Persen saat Pandemi COVID-19

Arief Yahya, dirut Intermedia Capital
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) menyampaikan laporan keuangan perusahaan pada sembilan bulan pertama 2020. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) mampu tumbuh mencapai 70 persen.

Laba Bersih Mitratel Kuartal I-2024 Naik 4 %, Intip Sumber Cuannya

Direktur Utama MDIA, Arief Yahya mengakui, pemain bisnis media pastinya juga terdampak oleh pandemi COVID-19. Sama seperti sektor-sektor lain pada umumnya.

"Tentang keuangan perseroan, kalau top line hampir semua pemain turun, termasuk ANTV," kata Arief dalam telekonferensi, Rabu 30 Desember 2020.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: Kunjungi Danau Toba, Sandiaga Persiapkan Pariwisata Berbasis Alam

Meski demikian, Arief mengakui penurunan cost yang lebih besar daripada penurunan revenue perusahaan. "Sehingga kita bisa menjaga EBITDA kita," ujar Arief.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dia berharap EBITDA MDIA pada sembilan bulan pertama 2020 yang mengalami pertumbuhan bisa terus dipertahankan. "Jadi ada cost efficiency pada saat pandemi COVID-19 seperti saat ini," ujar mantan menteri Pariwisata itu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur MDIA, Ahmad Zulfikar, menjelaskan bahwa kinerja keuangan MDIA pada sembilan bulan pertama 2020 menunjukkan perusahaan mampu bertahan di masa pandemi COVID-19, dan fokus pada 'earning quality'.

Sebab, di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, seluruh industri termasuk industri media juga pastinya mengalami penurunan yang cukup signifikan secara bisnis.

Alhasil, perlu banyak efisiensi dan inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan, baik dari sisi program dan penyiaran maupun dari sisi beban umum dan administrasi. Karena itu, apabila dibandingkan dengan sembilan bulan pertama 2019, maka pada sembilan bulan pertama 2020 terjadi peningkatan EBITDA sebanyak 70,2 persen.

"Yang tadinya hanya Rp89,8 miliar di sembilan bulan pertama 2019, menjadi Rp152,9 miliar di sembilan bulan pertama 2020. Dari segi pendapatan, terdapat penurunan 21,3 persen dari Rp1,15 triliun di sembilan bulan pertama 2019 menjadi hanya Rp908,4 miliar di sembilan bulan pertama 2020," ujar Zulfikar. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya