Ponpes Garut Ini Sukses Berbisnis Kopi untuk Kebutuhan Komersial

Pemilik Kopi Najahan, Ustad Usep Hilman.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Berawal dari keperluan konsumsi, Pondok pesantren (Ponpes) Najahan dI Kampung Sipon, Desa Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini memproduksi kopi khas Garut untuk kebutuhan komersial. Hasil dari usaha Kopi Garut dipergunakan untuk menghidupi kegiatan dan operasional Ponpes.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Pemilik Kopi Najahan, Ustad Usep Hilman, mengatakan bahwa berawal dari kegemaran meminum kopi, Ponpes Najahan kemudian menjadikan bisnis kopi sebagai andalan untuk pondok pesantren. Kini usaha Kopi Garut sudah melalang buana hingga ke sejumlah provinsi di Indonesia.

"Dulu kami membeli kopi dari kedai-kedai kopi, lalu mencoba membuat sendiri untuk keperluan sendiri dan lama-lama jadi bisnis yang menjanjikan," ujarnya, Minggu 3 Januari 2021.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Baca juga: Anies Perpanjang PSBB Transisi di DKI Hingga 17 Januari 2021

Dari 15 varian kopi yang ada, Ponpes Najahan, sudah mampu mengolah empat varian kopi yang dikemas dalam berbagai kemasan. Sedikitnya lima ton kopi dalam dua bulan berhasil diolah dengan melibatkan sekitar 40 santri dalam kegiatan produksi kemasan kopi khas Garut.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

"Kemasan cup gelas ini yang sedang kami kembangkan, karena kemasan dalam cup gelas ini banyak diburu para penikmat kopi," kata Ustad Usep.

Ustad Usep melanjutkan bahwa empat varian kopi tersebut antara lain, Kopi Arabika Reguler, Kopi Lanang Arabika, Kopi Kuning Arabika dan Kopi Susu Robusta. Sementara Kopi Natural Drip Filter, masih dalam tahap uji coba yang dibuat dalam kemasan saset kopi.

"Jadi seluruh kegiatan produksi kopi, kami lakukan seluruhnya di lingkungan Ponpes Najahan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya