Rupiah Diprediksi Mampu Bergerak ke Posisi Rp13.850 per Dolar AS

Uang kertas Rupiah dan Dollar AS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan hari ini, Selasa 5 Januari 2021. Namun, rupiah diperkirakan masih mampu bergerak di kisaran atas Rp13.800 per dolar AS.

Rupiah Tumbang ke Level Rp 15.884 per Dolar AS

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp13.925 per dolar AS. Melemah hingga 0,22 persen dari level penutupan perdagangan akhir tahun lalu di level Rp13.895 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah hari ini di level Rp13.945 per dolar AS. Melemah dari nilai tengah kemarin di level Rp13.903 per dolar AS.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Namun, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, sentimen positif pelaku pasar keuangan masih akan mewarnai pergerakan perdagangan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Diperkirakannya di kisaran Rp13.850-14.900.

Baca juga: Jack Ma Menghilang, Dahlan Cerita Masalah Pajak Fan Bingbing

Rupiah Stagnan di Rp 15.800 per Dolar AS

Dari sisi eksternal, katanya, ekspektasi pelaku pasar keuangan terbentuk dari kemungkinan besar terjadinya suku bunga acuan bank sentral AS yang akan tetap rendah dan harapan untuk pemulihan ekonomi global dari COVID-19 yang lebih cepat dengan sudah beredarnya vaksin.

"Kemungkinan akan terus memperlambat dolar terhadap mata uang utama lainnya. Perdagangan masih tipis karena investor kembali dari musim liburan, tetapi beberapa penjual pendek sudah bertaruh melawan greenback," tutur dia.

Dari dalam negeri, Ibrahim melanjutkan, sentimen positif pelaku pasar keuangan terpacu oleh inflasi yang telah diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin. Inflasi Desember 2020 sebesar 0,45 persen lebih tinggi dari catatan inflasi November 0,28 persen.

"Ini menandakan positif karena konsumsi masyarakat sudah kembali menggeliat. Di samping itu, pemerintah sudah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi walaupun dalam gelombang pertama masih difokuskan ke instansi-instansi tertentu," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya