Indonesia Akan Dapat 108 Juta Vaksin COVID-19 Gratis dari GAVI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat keterangan pers.
Sumber :
  • instagram @smindrawati

VIVA – Pemerintah Indonesia merampungkan dokumen untuk mendapatkan 108 juta dosis vaksin COVID-19 dari Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) COVAX Facility. Ditandai dengan ditandatanganinya GAVI COVAX Vaccine Request Form part B antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, prosesi yang dilakukan Kamis, 7 Januari 2021 tersebut adalah rangkaian dari usaha pemerintah untuk melengkapi dokumen Vaccine Request Application (VRA) part A yang telah diminta GAVI pada 7 Desember 2020.

"Merupakan lanjutan permintaan dari pemerintah Indonesia untuk dapat vaksin gratis dari COVAX Facility, dan ini untuk melengkapi dokumen part A GAVI pada 7 Desember lalu," tutur Sri usai proses penandatanganan hari ini.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Dengan adanya vaksin gratis tersebut, Sri memastikan bahwa anggaran negara akan sangat terbantu untuk menyediakan vaksin COVID-19 bagi 181 juta masyarakat Indonesia. Sebab, untuk mendapatkan dosis bagi jumlah tersebut butuh anggaran Rp73 triliun lebih.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Ganti 10 Kapolres

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran kita memenuhi program vaksinasi ini karena ini program prioritas. Kami akan memberikan prioritas tertinggi bagi anggaran penyediaan vaksin, dan untuk dukung program vaksinasi," tutur Sri.

Meski demikian, Sri memastikan bahwa anggaran pemerintah akan tetap mencukupi untuk menyediakan vaksin gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia berapa pun jumlahnya. Dia memastikan akan memaksimalkan hal itu untuk memenuhi kebutuhan vaksin.

"Ini sudah disediakan dalam APBN 2021 dan akan tetap dilakukan dalam realokasi anggaran, agar seluruh kebutuhan program vaksinasi dan pengadaan vaksin akan terpenuhi," ucap mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menambahkan, dengan adanya 108 juta vaksin gratis tersebut, maka total keseluruhan vaksin yang akan dimiliki pemerintah nantinya sebanyak 225 juta dosis. Selain itu, masih ada lagi tambahan dari Pfizer.

Dikatakannya, Indonesia telah memiliki komitmen pasti vaksin dari Sinovac sebanyak 125 juta dosis, AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis, dan Novavax sebanyak 50 juta dosis. Sementara itu, dari Pfizer belum ada komitmen.

"Sehingga total 225 juta dosis yang pasti, dengan adanya potensi dari Pfizer yang Insya Allah dalam waktu dekat kita tanda tangani, dan potensi 108 juta dosis dari GAVI ini. Insya Allah cukup jumlah vaksin bagi 180 juta rakyat Indonesia," tutur dia.

GAVI COVAX merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Vaksin Dunia (GAVI). Pemerintah mengusulkan agar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi co-chairman GAVI besok.

"Sehingga alokasi yang kita harapkan bisa terpenuhi dari GAVI. Jadi mohon doa restu agar Ibu Menlu besok bisa terpilih, dan 108 juta dosis ini bisa maksimal kita peroleh, karena saya tahu semua negara berebut mengenai vaksin ini," tutur Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya