Sri Mulyani Setor Daftar Nama Calon Dewas SWF Indonesia ke DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat keterangan pers.
Sumber :
  • instagram @smindrawati

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyerahkan nama-nama calon Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau dikenal Sovereign Wealth Fund (SWF) ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Jokowi Bertemu Tim Cook Hari Ini, Menperin: Ada Kebijakan yang Kita Keluarkan untuk Apple

Nama-nama yang diserahkan melalui Surat Presiden tentang Lembaga Pengelola Investasi Nomor R-03/Pres/01/2021 langsung diterima oleh Ketua DPR Puan Maharani, Selasa, 12 Januari 2021.

Puan mengatakan, sesuai Pasal 165 Undang Undang Cipta Kerja, pembentukan LPI untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi nilai aset secara jangka panjang demi mendukung pembangunan secara berkelanjutan.

M. Qodari Sebut Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati Terganjal Sikap Ambigu PDIP

Baca jugaUpdate Harga Emas 13 Januari 2021: Jokowi Divaksin, Produk Antam Naik

“Pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) merupakan amanat Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker),” kata Puan dikutip dari keterangannya, Rabu, 13 Januari 2021.

Pengamat Sebut Hak Angket Berpotensi Layu Sebelum Berkembang, Ini Alasannya

Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, secara struktur kelembagaan, LPI akan terdiri atas dewan pengawas dan dewan direktur. Dewan pengawas terdiri atas menteri keuangan dan menteri BUMN serta unsur profesional yang diangkat oleh Presiden.

Setelah ini, Puan menyatakan, nama-nama yang dikirim Presiden Joko Widodo sebagai Dewan Pengawas LPI ini akan langsung dikonsultasikan dengan DPR. Sebab, sesuai UU Ciptaker, lembaga ini mulai implementasinya pada Januari 2021.

Sri Mulyani memastikan, modal awal untuk LPI telah disiapkan sekitar Rp15 triliun hingga Rp75 triliun. Dengan modal itu, ditargetkan mampu menarik atau mengelola investasi yang masuk ke Tanah Air sekitar Rp225 triliun.

"Dengan menarik dana investasi tiga kali lipat sekitar Rp225 triliun, tentu akan menggerakkan ekonomi dan mengatasi pengangguran sesuai semangat UU Ciptaker," tutur Puan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada US$6 miliar atau Rp85,4 triliun (kurs Rp14.236 per dolar AS) komitmen investasi yang masuk ke LPI. Investasi itu berasal dari Amerika Serikat dan Jepang.

Lembaga keuangan yang telah menandatangani komitmen untuk berinvestasi ke LPI pada akhir November 2020 adalah The United States International Development Finance Corporation (DFC) US$2 miliar dan The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) US$4 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya