Erick Thohir Pastikan Dividen BUMN 2021 Sesuai Harapan Kemenkeu

Menteri BUMN Erick Tohir
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMNErick Thohir memastikan setoran dividen BUMN ke negara pada 2021 masih sesuai harapan Kementerian Keuangan. Meskipun, mayoritas bisnis di BUMN ikut terdampak pandemi COVID-19 .

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

"Walaupun saya sudah sampaikan di awal 2020, waktu itu kita optimis tapi karena COVID-19, insya Allah dividen yang akan diberikan BUMN tahun ini bisa tercapai sesuai yang diinginkan menteri keuangan," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu 20 Januari 2021.

Secara persentase, Erick berani menekankan dividen BUMN ke negara di tahun ini masih bisa mencapai sekitar 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan: Benar, Kami Belum Memiliki Kecukupan Dana

"Di mana sebenarnya kalau kita lihat 90 persen BUMN terdampak, tapi dividennya insya Allah masih bisa 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.

Kementerian BUMN diketahui telah menargetkan setoran dividen BUMN untuk negara pada 2021 sebesar Rp26,1 triliun. Angka ini anjlok akibat tergerus pandemi COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sementara itu, pada 2020, diketahui target dividen yang ditetapkan pemerintah melalui revisi postur APBN sebesar Rp43,8 triliun.

Baca juga: Kemendikbud: 103 Sekolah Rusak Akibat Gempa Sulbar

Di hadapan Komisi VI DPR RI, Erick Thohir juga menjabarkan masalah yang sedang dihadapi oleh para perusahaan-perusahaan pelat merah nasional saat ini.

Pertama adalah dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19, terhadap kinerja BUMN-BUMN yang ada saat ini. "Suka enggak suka, kinerja kita sangat terganggu karena 90 persen terdampak," kata Erick. 

Karena kinerja BUMN-BUMN itu terganggu, maka sejumlah cara harus dilakukan oleh BUMN tersebut guna menyesuaikan diri dengan kondisi krisis akibat pandemi COVID-19.

Salah satu contohnya melalui upaya pengurangan capital expenditure (capex) di BUMN tersebut. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh PLN yang mengurangi capex-nya hingga 25 persen akibat pandemi COVID-19.

"Kemudian restrukturisasi utang-utang dan meningkatkan kinerja pada core business," ujar Erick.

Selain itu, lanjut Erick, adalah dengan menempatkan jajaran manajemen terbaik di masing-masing BUMN tersebut. Manajemen dipastikan memiliki keahlian dan sesuai kapasitasnya dalam menangani bisnis perusahaan seiring perkembangan COVID-19 dan penanganan ekonomi nasional.

"Diharapkan pimpinan BUMN terus bekerja keras, di mana wamen (BUMN) jadi poin penting. Apalagi di bawah wamen I BUMN, (dengan adanya sektor) yang langsung ke masyarakat seperti pangan, energi, dan lainnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya