Pahala: SWF Indonesia Bisa Optimalkan Pengelolaan Aset BUMN

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.
Sumber :

VIVA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala N. Mansury, meyakini pembentukan Sovereign Wealth Fund atau SWF Indonesia akan mampu mengoptimalkan pengelolaan aset-aset BUMN. Aset yang dimiliki disebut akan mampu mendatangkan investasi ke dalam negeri.

MIND ID Pastikan Beri Kemanfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

"Nantinya aset (BUMN) tersebut juga bisa membantu mendatangkan dana (investasi) ke dalam negeri," kata Pahala dalam telekonferensi, Kamis 21 Januari 2021.

Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,75 Persen

Curhat Kementerian BUMN Punya Dana Melimpah Buat Genjot UMKM, Tapi Terbentur Aturan OJK 

Lembaga Pengelola Investasi ini diketahui akan dinamakan Indonesia Authority Investment. Pengoptimalan aset BUMN ini dipastikan juga tidak akan mengganggu proyek prioritas yang berjalan. 

Di samping untuk mengoptimalisasi aset BUMN, lanjut Pahala, pendirian SWF ini juga diharapkan membuat Indonesia ke depannya tidak hanya memanfaatkan sumber daya di dalam negeri untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur.

Bantu Redam Dampak El Nino, ASDP Tebar 1.000 Sembako Gratis di Pelabuhan Bolok Kupang

"Tapi juga dapat menarik dana dari luar (negeri) untuk dioptimalkan ke dalam pembangunan di dalam negeri," ujarnya.

Karena itu, Pahala menegaskan bahwa Kementerian BUMN akan terus melakukan penyusunan rencana jangka panjang dalam upaya optimalisasi kinerja BUMN. Salah satu caranya adalah dengan membuat suatu pedoman di setiap klaster BUMN, supaya masing-masing klaster tersebut dapat bekerja dengan maksimal. 

"Di setiap klaster Kementerian BUMN kita susun rencana jangka panjang atau roadmap, bagi masing-masing klaster industri. Seperti di sektor kelistrikan, migas, pupuk, health care, farmasi, perkebunan, perhutanan, dan beberapa sektor lainnya," kata Pahala.

Dia optimistis, nantinya metode pembangunan SDM di tataran BUMN akan mampu menambah dan melahirkan para talenta baru

Sebab, Pahala mengakui bahwa formasi di beberapa perusahaan BUMN tidak hanya diisi oleh pemimpin yang memiliki kinerja yang bagus dalam membangun BUMN tersebut.

"Tapi ada juga beberapa orang yang tadinya memang berasal dari BUMN, namun dia juga bisa mengundang talenta baru untuk masuk ke BUMN. Agar bisa kita tingkatkan kinerjanya dan injeksi kapabilitas baru juga ke dalam BUMN tersebut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya