- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 6.426 pada pembukaan perdagangan Jumat 22 Januari 2021. Posisi itu menguat 12 poin atau 0,20 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 21 Januari 2021 di level 6.413.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG masih rentan pada tekanan aksi jual di akhir pekan ini.
"Saham-saham perbankan terkoreksi dan investor bersikap hati-hati menanti data laporan keuangan perbankan untuk tahun buku 2020," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 22 Januari 2021.
Lanjar menjelaskan bahwa hal itu terjadi setelah dukungan Bank Indonesia yang telah menginjeksi likuiditas atau quantitative easing sebesar Rp726,57 triliun sepanjang tahun 2020.
Baca juga: Pesaing Blak-blakan soal Rencana 'Pernikahan' Gojek dan Tokopedia
BI juga menegaskan perkiraan penurunan suku bunga kredit yang masih akan berlanjut pada 2021, seiring penetapan suku bunga BI 7-Days Repo Rate yang tidak berubah di level 3,75 persen.
"Kami perkirakan IHSG rentan kembali mengalami tekanan aksi jual di akhir pekan, dengan support-resistance 6.335-6.440," ujarnya.
Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ASRI, BTPN, GMFI, IMAS, IMJS, JPFA, SILO, SIMP, SSMS.
Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada level 6.366 hingga 6.463.
Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, maupun RSI, masih menunjukkan sinyal positif.
"Selama pergerakan IHSG bertahan di atas batas MA 10, maka peluang menuju ke resistance terdekat terbuka lebar," ujarnya.
