- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG memerah di level 6.250 pada pembukaan perdagangan Selasa 26 Januari 2021. Posisi itu melemah 0,12 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 25 Januari 2021 di level 6.258.
Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.
"Setelah sebelumnya IHSG turun signifikan di saat mayoritas indeks saham Asia ditutup naik, dengan saham-saham properti memimpin penurunan dan mayoritas saham konstruksi auto reject bawah," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 26 Januari 2021.
Baca juga: Bank Permata Resmi Masuk Kategori Bank Buku IV
Lanjar menjelaskan, investor khawatir pada kasus BPJS Ketenagakerjaan yang diselidiki intensif oleh Kejaksaan Agung, serta keputusan pemerintah soal besaran dividen paling banyak 30 persen dari laba pada ketentuan tentang Lembaga Pengelolaan Investasi (LPI).
Meski demikian, secara global harga komoditas minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1,2 persen menjadi US$52,58 per barel. Investor juga akan menanti hasil pertemuan antara Gubernur Bank Rakyat China Yi Gang dan Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane.
"Diperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, dengan support-resistance 6.248-6.400," ujarnya.
Lanjar juga memberikan rekomendasi saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ACES, ADRO, ASRI, BSDE, JSMR, MAIN, WIKA.
Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada level 6.121 hingga 6.325.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
"Meskipun demikian, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.