Menko Airlangga Sebut Dunia Optimis Ekonomi RI Tumbuh Positif 2021

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh sampai 6 persen pada 2022. Sementara itu pada tahun ini, berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan Indonesia ada di kisaran 4 persen.

Rupiah Mulai Menguat ke Level Rp 16.172 per Dolar AS

"Perekonomian nasional, berbagai lembaga sudah melihat bahwa kita akan tumbuh positif pada tahun 2021. Tentu, kita melihat 2020 ini beberapa hal yang kita dorong terkait percepatan distribusi vaksin," kata Airlangga saat Webinar COVID-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021 yang digelar Universitas Indonesia pada Rabu, 27 Januari 2021.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Begini Cara ESDM Cegah Pemadaman Listrik Bergilir

Lebih Rendah dari Vietnam dan Filipina, Ekonomi Indonesia Diramal IMF Tumbuh Cuma 5 Persen

Menurut dia, pertumbuhan Indonesia 2021 itu diperkirakan oleh berbagai lembaga sebesar 4,4 persen sampai 4,8 persen. Sementara, pemerintah memprediksi perekonomian akan tumbuh sekira 4,5 persen sampai 5,5 persen.

"IMF (Internasional Monetary Fund) memprediksi 4,8 persen tahun 2021. Namun, IMF memprediksi pada 2022 itu dunia lebih baik dan Indonesia diproyeksikan bisa tumbuh 6 persen tahun 2022. Ini prediksi dari IMF," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.

Airlangga Percaya Diri Dipilih Lagi secara Aklamasi di Munas Golkar

Kemudian, kata Airlangga, perekonomian dunia tahun 2021 ini akan tumbuh 5,5 persen dan perdagangan dunia akan tumbuh 5,8 persen. Sementara itu, terkait komoditas minyak, kata dia, itu meningkat 21,2 persen dan non minyak sebesar 12,8 persen.

"Ini adalah langkah-langkah yang menunjukkan bahwa kita punya optimisme untuk periode 2021 dan 2022," jelas dia.

Ia mengakui sektor-sektor penting sebagai penggerak perekonomian nasional, yakni sektor konsumsi, percepatan investasi dan ekspor itu mengalami penurunan pada tahun 2020. Namun, pemerintah kali ini terus mendorong dan tahun 2020 terjadi perbaikan di neraca perdagangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya