Dorong Pemulihan Ekonomi, Bos BI Janjikan Suku Bunga Rendah

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan bahwa kebijakan moneter dan makroprudensial pihaknya pada 2021 ini, memiliki tendensi untuk membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional atau PEN.

Dirut BRI Prediksi Era Suku Bunga Rendah Terjadi di Semester II-2024

Karenanya, secara moneter kebijakan BI terkait suku bunga rendah masih akan tetap diterapkan di tahun ini, apabila tekanan pada inflasi dinilai masih aman dan belum ada tanda-tanda meningkat.

"Secara keseluruhan, kebijakan BI di tahun ini akan diarahkan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, tentunya melalui upaya koordinasi yang erat dengan pihak pemerintah," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 3 Februari 2021.

Terserap 91 Persen, Realisasi Anggaran PC PEN 2022 Capai Rp 414,5 Triliun

Perry menjelaskan, BI 7 Day Reverse Repo Rate yang berada pada level 3,75 persen saat ini, sebenarnya memang sudah diperhitungkan pihaknya untuk berada pada level yang rendah dan cukup untuk mendorong program pemulihan ekonomi nasional.

Hal itu nantinya juga akan diselaraskan dengan berbagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang menurut Perry posisinya saat ini masih undervalued namun tetap memiliki potensi untuk menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Bea Cukai Semarang Dorong Ekspor PT Borine Technology Indonesia

Karenanya, Perry menegaskan bahwa BI akan terus menerus menjalin kerja sama dengan pemerintah dan seluruh stakeholder terkait lainnya, untuk mendukung berbagai upaya dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional tersebut. 

Sebab sampai saat ini, BI sendiri menilai jika segala macam upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional, sudah sangat bagus dan cukup memberikan sejumlah dampak positif terhadapnya.

Misalnya seperti upaya percepatan pelaksanaan program vaksinasi, mitigasi pandemi COVID-19, hingga berbagai pemberian stimulus fiskal yang sampai saat ini sudah cukup banyak digelontorkan oleh pemerintah kepada masyarakat dan sektor-sektor terdampak COVID-19 lainnya.

"Sementara kami sendiri di BI juga akan membantu mengarahkan upaya percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, serta pengembangan UMKM dan ekonomi syariah," ujarnya.

"Kami di BI optimistis bahwa ekonomi Indonesia pada 2021 ini akan tumbuh signifikan, dengan didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan ekspor, pelaksanaan vaksinasi, dan pemberian berbagai stimulus ekonomi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya