Balik Arah, Pertamina Cetak Laba Bersih Rp14 Triliun pada 2020

Gedung Pertamina Pusat
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – PT Pertamina mampu mencetak laba bersih sebesar US$1 miliar atau setara Rp14 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS) pada 2020. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

"Untuk 2020 laba bersih US$1 miliar atau Rp14 triliun," ujar Nicke dikutip dalam pesan singkatnya, Jumat 5 Februari 2021.

Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia Januari 2021 Naik Jadi US$138 Miliar

Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024

Kondisi ini tentu berbalik arah dari capaian Pertamina pada Semester I 2020 yang mencatatkan kerugian mencapai US$767,91 juta atau setara Rp11,13 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS saat itu.

Nicke melanjutkan, untung Pertamina itu dicapai dengan berbagai upaya. Mulai dari produktivitas kilang hingga efisiensi.

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

"Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas hulu migas dan Kilang, serta efisiensi di semua bidang, yaitu pemotongan Opex (belanja operasi) 30 persen, dan prioritas anggaran investasi," ujarnya.

Untuk tahun 2021 ini, Nicke melanjutkan, pihaknya menargetkan laba bersih naik dua kali lipat atau menjadi US$2 miliar, setara dengan Rp24 triliun. Hal ini didukung melalui penjualan perusahaan yang ditargetkan naik 12 persen dibanding tahun 2020. 

Sementara itu, kenaikan harga minyak dunia pun dinilai akan turut menjadi pendorong kinerja keuangan perusahaan.

"Dengan demikian laba bersih ditargetkan US$2 miliar," kata mantan Direktur Pengadaan di PLN ini.

Nicke pun menjabarkan, investasi Pertamina akan meningkat 2 kali lipat pada 2021 menjadi US$10,7 miliar. Sebagian besar, ini dilakukan untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas bumi.

"Juga untuk membangun pabrik Petrokimia, serta membangun infrastruktur midstream & downstream (hulu dan hilir) Gas. Selain itu juga ada investasi untuk pengembangan pabrik EV battery (baterai kendaraan listrik), dan pengembangan Green Hydrogen dari wilayah kerja panas bumi yang dimiliki Pertamina," tutupnya.

Baca juga: Ekonomi RI 2020 Tumbuh Minus 2,07 Persen, Rupiah Melemah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya