Harga Telur Ayam Turun Diperkirakan Picu Deflasi di Februari 2021

Telur Ayam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Bank Indonesia memperkirakan, deflasi akan terjadi pada Februari 2021. Setelah sebelumnya inflasi tercatat rendah pada Januari 2021 yaitu sebesar 0,26 persen.

Heru Budi Bongkar Biang Kerok Inflasi Jakarta, Tarif Listrik-Harga Pangan

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI pekan pertama Februari 2021, harga-harga berbagai komoditas pada bulan ini diperkirakan menurun atau deflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan.

Dengan perkembangan tersebut, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan, inflasi Februari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,25 persen dan secara tahunan sebesar 1,26 persen.

BPS Catat Inflasi Februari 0,37 Persen, Disumbang Beras hingga Cabai Merah 

"Februari 2021 diperkirakan deflasi sebesar 0,01 persen month to month," tegas Erwin melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 Februari 2021.

Baca juga: LMAN Siapkan Rp11,1 Triliun untuk Pembebasan Lahan Infrastruktur

BPS Catat Inflasi RI Januari 2024 0,04 Persen, Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Erwin mengungkapkan, penyumbang utama deflasi yaitu telur ayam ras sebesar 0,05 persen, daging ayam ras 0,03 persen, bawang merah, tomat, air kemasan dan emas perhiasan masing-masing 0,01 persen. Harga telur ayam memang diketahui turun belakangan ini.

Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi pada periode laporan itu berasal dari komoditas daging sapi, cabai merah dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,01 persen secara bulanan.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19," ucapnya.

Harga telur ayam dikabarkan memang terus mengalami penurunan saat ini. Di tingkat peternak, harga telur sudah jauh di bawah harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto sebelumnya mengumumkan bahwa inflasi Januari 2021 mencapai sebesar 0,26 persen. Sementara untuk inflasi tahunannya mencapai sebesar 1,55 persen.

Dia menjabarkan, dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi kecuali kelompok pengeluaran untuk transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen. 

"Menurut kelompok pengeluaran, penyebab utama inflasi Januari 2021 adalah kenaikan harga cabai rawit, ikan segar, tempe, tahu, dan tarif jalan tol," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin 1 Februari 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya