Rupiah Berpotensi Menguat, Ini Pendorongnya

Menghitung uang kertas rupiah pecahan Rp100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memiliki peluang untuk menguat pada perdagangan hari ini.

Presiden Raeisi Ancam Lenyapkan Israel Jika Berani Gempur Iran

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.000 per Selasa 9 Februari 2021. Posisi rupiah itu tercatat tidak berubah dari kurs sebelumnya pada perdagangan Senin 8 Februari 2021.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah kemungkinan masih bisa menguat terhadap dolar AS hari ini.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Baca juga: Januari 2021, Keyakinan Konsumen RI Tertahan Akan Perbaikan Ekonomi

"Indeks saham AS mencetak rekor tertinggi baru kemarin. Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat masih tinggi, dengan menguatnya indeks-indeks saham global," kata Ariston dalam analisis hariannya, Selasa 9 Februari 2021.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Ariston menjelaskan, penguatan ini dipicu oleh optimisme perilisan stimulus fiskal besar AS senilai US$1,9 triliun. Proposal stimulus itu sudah disetujui oleh pihak parlemen AS, dan tinggal mendapatkan persetujuan dari Senat.

Proposal stimulus itu dinilai akan dengan mudah mendapatkan persetujuan Senat AS, karena Partai Demokrat yang merupakan partai pemerintah memegang mayoritas suaranya. Selain itu, ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi pun meningkat.

"Potensi kisaran USD-IDR hari ini di 13.950-14.030," ujarnya.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp13.997 per dolar AS.

Posisi itu menguat 5 poin atau 0,04 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.002 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya