PPKM Mikro Diproyeksi Picu Aksi Ambil Untung, IHSG Dibayangi Pelemahan

Ilustrasi papan saham IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.215 pada pembukaan perdagangan Rabu 10 Februari 2021. Posisi itu menguat 33 poin atau 0,54 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 9 Februari 2021 di level 6.181.

Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Balik Melemah Hari Ini

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk kembali mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya saham-saham di sektor aneka industri, properti, dan pertambangan, terkoreksi dan menjadi penekan IHSG," kata Lanjar dalam analisa hariannya, Rabu 10 Februari 2021.

IHSG Menguat Pagi Ini Meski Dibayangi Koreksi Akibat Geopolitik Global

Baca juga: Kementan Impor Daging Sapi Penuhi Stok Ramadan hingga Idul Fitri 2021 

Lanjar menjelaskan, adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro, menjadi alasan bagi para investor untuk melakukan aksi ambil untung.

Gempuran Iran ke Israel Bisa Picu Perang Dunia, Intip Dampaknya ke Bursa, Rupiah, hingga Komoditas

Selain itu, indeks berjangka yang berfluktuatif di Amerika Serikat memberikan signal koreksi jangka pendek untuk ekuitasnya, sehingga menjadi alasan bagi para investor untuk mengamankan profit-nya.

"Sehingga IHSG berpotensi bergerak kembali tertekan dengan support-resistance 6.145-6.225," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni AALI, BMRI, CPIN, ICBP, LSIP, WSKT, PTPP.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan bahwa berdasarkan rasio fibonacci support maupun resistance berada pada level 6.102 hingga 6.256.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai bergerak ke bawah dari area netral.

"Di sisi lain, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya