Gubernur BI Pede Rupiah Bakal Makin Menguat, Ini Alasannya

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah akan semakin menguat ke depannya. Menurutnya, penguatan nilai tukar rupiah antara lain didukung oleh langkah-langkah stabilisasi yang telah dilakukan oleh BI dan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.

Moody's Pertahankan Sovereign Credit Rating RI Baa2, Gubernur BI: Bentuk Kepercayaan Internasional

Perry melaporkan, nilai tukar rupiah pada 17 Februari 2021 tercatat telah menguat 0,22 persen secara rerata dan 0,07 poin dibandingkan dengan level Januari 2021.

Hal itu didorong oleh peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik, seiring dengan penurunan ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

Kantor Pusat BI Pindah ke IKN, Gubernur: Jakarta Tetap Jadi Pusat Operasional 

"Ke depan, BI memandang penguatan nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut, seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued," kata Perry dalam telekonferensi, Kamis 18 Februari 2021.

Baca juga: Disebut Bahayakan UMKM, Siapa Mr Hu Si Penjual Barang Murah?

Transaksi QRIS Januari 2024 Melesat 149,46 Persen, Capai Rp 31,65 Triliun

Perry menambahkan, potensi penguatan rupiah itu juga didukung oleh sejumlah indikator lain. Yaitu defisit transaksi berjalan yang rendah dan inflasi yang terjaga.

Kemudian ada juga faktor daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi, lalu premi risiko Indonesia yang menurun, serta likuiditas global yang besar.

Maka dari itu, Perry memastikan bahwa Bank Indonesia akan terus berupaya memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.

"Yakni melalui efektivitas operasi moneter, dan ketersediaan likuiditas di pasar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya