Tak Berdaya, Puluhan Hotel di Bandung Raya Dijual Online

5 Hal Sepele Namun Wajib Dilakukan Saat Menginap di Hotel
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Puluhan hotel di Bandung raya disebut dijual secara online saat ini. Manajemen atau pemilik sudah tak berdaya menghadapi kerugian akibat pendemi Virus Corona atau COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar menjelaskan, kondisi terpuruk para pengusaha hotel di situasi pandemi mengharuskan membuat solusi dengan menjual asetnya.

"Kami sangat prihatin sekali bahwa kondisi COVID-19 sampai saat ini belum ada titik terang kapan terakhir. Kemudian kita pengusaha sudah hampir satu tahun terdampak sehingga daya tahan dari pengusaha yang diperkirakan sampai bulan Juli," ujar Herman kepada wartawan, Kamis 18 Februari 2021.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Baca juga: OJK Bakal Tetapkan Modal Awal Bank Digital Minimal Rp10 Triliun

Menurutnya, penanganan pandemi mulai dari PSBB, Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) hingga saat ini PPKM, belum memberikan solusi jitu untuk keberlangsungan usaha hotel.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

"Jadi, dengan kondisi seperti itu daya tahan sudah tidak bisa. Bukan hanya di Bandung saja, diawali dengan Yogya, Jakarta, Bali dan Jawa Barat khususnya Bandung," katanya.

Herman menuturkan, dari pantauannya pengusaha hotel yang memilih menjual aset akibat pandemi diprediksi tidak hanya di Bandung Raya. 

"Tadi tidak hanya 10 hotel, setelah pendataan dua hari yang lalu di Kota Bandung, Bandung Barat dan Cimahi itu sudah lebih dari 60 hotel dan di Jawa Barat ini sedang kita data semua, tidak akan kurang 150 hotel," katanya.

"Dengan kondisi seperi ini sudah waktunya Pemerintah memberi perhatian, minimal kita bisa menyelamatkan kondisi. Kita tahu persis sektor hotel dan restoran. Di kota Bandung sendiri memberikan PAD 32 persen antara Rp1,2 triliun sampai Rp1,4 triliun," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya