BSI Pimpin Pembiayaan Sindikasi Infrastruktur Jalintim Sumatera

Logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk pertama kalinya memimpin pembiayaan sindikasi proyek. BSI akan memimpin pembiayaan sindikasi pembangunan infrastruktur Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintim) di Provinsi Sumatera Selatan senilai Rp644,76 miliar.

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

Dalam pembiayaan sindikasi, Bank Syariah Indonesia berperan sebagai Mandated Lead Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow. Pembiayaan sindikasi ini dikucurkan bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Panin Dubai Syariah kepada PT Jalintim Adhi Abipraya.

Dari total plafon pembiayaan sindikasi, porsi Bank Syariah Indonesia sebesar Rp248 miliar. Sedangkan porsi pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur dan Bank Panin Dubai Syariah masing-masing sebesar Rp248 miliar dan Rp148,76 miliar.

Kisah Julukan 'Ratu Kemiri' Istri Bupati Manggarai dalam Dugaan Jual Beli Proyek APDB

Pinjaman bertenor 10 tahun ini akan digunakan untuk pembangunan Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 29,87 km berikut jembatan dan fasilitas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan sindikasi ini merupakan debut pertama pasca merger di awal Februari. Dia memastikan BSI akan terus berkomitmen mendukung pengembangan infrastruktur untuk mendorong roda ekonomi Tanah Air.

Bakal Jadi Kilang Minyak Terbesar RI, Pertamina Genjot Pembangunan RDMP Balikpapan

"Fasilitas ini merupakan yang pertama kalinya menggunakan transaksi syariah," tegas Hery usai acara Financial Close Proyek Jalintim Sumsel di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021.

Baca juga: Proyek Jalan Non Tol Ini Jadi yang Pertama Didanai Badan Usaha

Hery menekankan, pada sindikasi ini, akad yang digunakan adalah Ijarah Muntahiyah bitTamlik, yaitu transaksi sewa manfaat atas suatu objek dengan pengalihan kepemilikan di akhir periode sewa. Preservasi Jalintim Sumsel ini merupakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha pertama di sektor jalan non-tol di Indonesia.

"Proyek ini dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan, sehingga berdampak kepada penurunan harga barang, peningkatan pendapatan masyarakat, serta berkurangnya polusi udara,” ucap Hery.

Hery menambahkan, pembiayaan sindikasi merupakan salah satu strategi Bank Syariah Indonesia dalam meningkatkan pembiayaan wholesale. Selain proyek infrastruktur, pada tahun ini, Bank Syariah Indonesia akan aktif menyalurkan sindikasi ke sektor energi.

Sampai Desember 2020, pembiayaan wholesale Bank Syariah Indonesia tercatat sebesar Rp48,03 triliun. Pada akhir 2021, Bank Syariah Indonesia menargetkan pertumbuhan pembiayaan wholesale sebesar 4-6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya