Suku Bunga Kredit Perbankan Tak Kunjung Turun, DPR Kritik OJK

ilustrasi suku bunga
Sumber :
  • Adri Prastowo

VIVA – Pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) turut angkat bicara mengenai suku bunga kredit perbankan yang tak kunjung turun. Semestinya, bunga kredit juga cepat menyesuaikan rendahnya suku bunga acuan bank Indonesia pada tahun ini.

Tumbuh 11,7 Persen, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 12,9 Triliun Kuartal I-2024

Sebagaimana diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengatakan, kondisi ini tidak terlepas dari kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seharusnya, lanjut dia, OJK bisa mendorong bank untuk menurunkan suku bunga kredit.

Terbitkan Aturan Penanganan Permasalahan Bank Umum, OJK Antisipasi Situasi Geopolitik Global

"Ada apa ini sebenarnya? BI sudah serius menggenjot suku bunga diturunkan tetapi kenyataan di lapangan masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan," tutur dia dalam diskusi virtual, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca juga: Polisi Akan Beri Peringatan ke Akun Medsos yang Diduga Langgar Hukum

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Fathan bahkan menduga ada sistem jasa keuangan terselubung yang sedang diterapkan di tengah rendahnya tren suku bunga acuan BI. Sebab, likuiditas perbankan juga disebutkan melimpah.

"Bank juga mengatakan likuiditas menumpuk, tidak ada permintaan, ini di mana missing link nya itu, fungsi intermediasi bank di mana. Apakah ini semacam sistem yang dikelola secara diam-diam atau gimana," tuturnya.

Bank Indonesia tercatat telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 225 basis poin (bps). Sementara itu, suku bunga deposito bank turun 181 bps menjadi 4,27 persen, sedangkan suku bunga kredit baru turun 83 bps menjadi 9,7 persen.

Atas dasar ini, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Juda Agung bahkan menduga, kondisi ini menandakan perbankan ingin mengambil keuntungan di tengah tren penurunan suku bunga acuan.

Sebab, selisih antara tingkat suku bunga acuan BI dengan tingkat suku bunga kredit ditegaskannya terlampau besar. Di samping, penurunan suku bunga deposito lebih cepat ketimbang suku bunga kredit.

"Ini kelihatan spread-nya sangat meningkat, ini justru mengalami pelebaran artinya bank-bank coba mendapatkan keuntungan yang lebih di saat seperti ini," papar Juda, 22 Februari 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya