- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Pandemi COVID-19 nampaknya menyadarkan generasi muda yaitu Milenial hingga Generasi Z untuk berinvestsi sejak dini. Investasi di pasar keuangan semakin diminati salah satunya pasar saham.
Fenomena tersebut tercermin dari data Bursa Efek Indonesia pada awal tahun ini. Transaksi saham di BEI di dominasi investor ritel atau perorangan yang notabene berumur di bawah 40 tahun.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono W Widodo menjabarkan, pada Januari 2021 investor ritel di perdagangan saham BEI mendominasi hingga 69,5 persen. Sementara itu investor institusi domestik 13 persen dan institusi asing mencapai 17,5 persen.
Baca juga: Tesla Batal Investasi di Indonesia? Bahlil: Doakan Saja yang Terbaik
"54,9 persen investor ritel berusia di bawah 30 tahun. 22,5 persen antara 31-40 tahun, 11,88 persen 41-50 tahun dan 60 tahun keatas 4,17 persen," tulis Laksono dikutip VIVA dari paparannya bertajuk 'The Rise Of The Retail Investor Amidst Pandemic', Rabu 24 Februari 2021.
Bahkan, dia menjabarkan, saat ini generasi muda yang menjadi investor di BEI itu didominasi oleh mereka yang masih atau lulusan SMA yaitu 48,19 persen. Diikuti oleh sarjana strata I 40,06 persen, D3 7,93 persen dan strata II 3,92 persen.
Sementara itu, BEI juga mencatat 36,3 persen dari investor ritel itu merupakan pekerja dan 27,21 persen nya adalah pelajar. Kemudian, Sebanyak 13.18 persen merupakan entrepreneur dan 4,36 persen ibu rumah tangga serta 18,95 persen profesi lainnya.
Lebih lanjut dia menjabarkan, aktivitas ekuitas harian investor pun meningkat 390 persen pada Januari 2021 dibanding periode yang sama 2020. Saat ini setidaknya ada 250 ekuitas investor ritel yang aktif dibanding yang hanya 50 pada Januari 2020.
Hingga Januari 2021 BEI mencatat 4 juta investor berinvestasi di pasar keuangan RI. Mereka berinvestasi baik di instrumen saham hingga obligasi.
