Imbal Hasil Obligasi AS Terus Naik, Rupiah Melemah

Uang kertas rupiah dan dolar AS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 26 Februari 2021. Rupiah bergerak di level atas Rp14.200 per dolar AS.

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.229 per dolar AS. Melemah signifikan dari nilai tengah Rp14.104 kemarin.

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah hari ini ditransaksikan di level Rp14.106 per dolar AS. Melemah 0,63 persen dari level pembukaan perdagangan hari ini di posisi Rp14.018.

7 Tempat Paling Terlarang untuk Didatangi Turis di Dunia, Ada Pulau Sentinel dan Area 51

Kepala Riset PT. Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, pergerakan hari ini dipengaruhi sentimen negatif pelaku pasar keuangan terhadap kembali naiknya imbal hasil obligasi AS.

Baca juga: Target Mendag Lutfi: RI Ekspor 10 Persen Kebutuhan Mobil di Australia

Krisis Ekonomi, Pemerintah China Lakukan Penghematan Ketat

"Rupiah mungkin melemah terhadap dolar AS hari ini karena terus naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," tutur Ariston kepada VIVA hari ini.

Ariston melanjutkan, kenaikan ini terjadi terutama untuk imbal hasil atau yield dari US Treasury tenor panjang, yakni 10 tahun. Untuk imbal hasil tenor ini dikatakannya telah tembus di level atas 1,50 persen.

"Untuk tenor 10 tahun, yield menembus level 1,56 persen kemarin dan hari ini masih bertahan di kisaran 1,50 persen," ucap Ariston.

Kenaikan imbal hasil ini dijelaskannya dipicu oleh proyeksi atau outlook terhadap perekonomian Amerika Serikat yang semakin membaik. Salah satunya tergambar oleh adanya indikasi kenaikan inflasinya.

Atas dasar itu, Ariston memperkirakan, pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan dalam rentang pelemahan di level Rp14.050 per dolar AS sampai dengan Rp14.130.

"Naiknya yield obligasi Pemerintah AS ini membuat dolar AS lebih menarik. Potensi pergerakan USD-IDR hari ini di kisaran Rp14.050-14.130," tuturnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya