- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Harga emas internasional dibuka turun pada level terendahnya pada perdagangan Jumat pagi. Hal itu, disebabkan oleh imbal hasil surat berharga Amerika Serikat yang naik cukup signifikan sehingga melemahkan daya tarik emas.
Dilansir dari Economic Times, pada Jumat 26 Februari 2021, harga emas di pasar spot turun ke level US$1.770,15 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS turun sebesar 0,5 persen ke level US$1.767,10 per ons.
Sebelumnya, pada Kamis harga emas turun hingga 1,9 persen karena meningkatnya ekspektasi ekonomi dan turunnya kekhawatiran terhadap inflasi usai imbal hasil surat berharga AS naik ke level tertinggi sejak pandemi.
Hal itu, membuat dolar meningkat sehingga membuat risiko pemegang emas menjadi lebih tinggi. Di tambah, Bank Sentral AS melihat adanya optimisme terhadap ekonomi usai banyaknya orang telah melakukan vaksinasi COVID-19.
Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp922 ribu per gram. Harga emas tersebut turun sebesar Rp12.000 per gram jika dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp802 ribu per gram. Harga itu turun Rp12.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,38 juta, 10 gram Rp8,71 juta, 25 gram Rp21,66 juta, dan 50 gram Rp43,24 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp86,41 juta, 250 gram Rp215,76 juta, dan emas 500 gram Rp431,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp511 ribu dan 1.000 gram senilai Rp862,6 juta.
Dan Antam mencatat untuk ukuran emas satu gram dan 1.000 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
