BUMN Bakal Caplok Peternakan hingga Tambang Garam di Luar Negeri

Gedung Kementerian BUMN. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),Erick Thohir mengungkapkan, perusahaan pelat merah berencana melakukan ekpansi bisnis dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan asing diluar negeri. Beberapa bidang usaha yang dibidik seperti peternakan, tambang fosfat, bahkan hingga pertambangan garam yang berada di luar negeri.

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Erick menjelaskan, selain bertujuan menekan impor pada sejumlah komoditas tersebut, nantinya para BUMN juga akan ditugaskan untuk mengelola aspek-aspek yang akan diakuisisi tersebut.

"Ini adalah inisiatif yang sedang kami rencanakan, termasuk dalam hal akuisisi peternakan, penambangan fosfat dan garam di luar negeri, guna mengurangi ketergantungan impor kita," kata Erick dalam telekonferensi di acara Investor Forum, Rabu 3 Maret 2021.

Bea Cukai Beri Izin Pembebasan Bea Masuk Impor Alat Kesehatan

Baca juga: Menhub Tawarkan Proyek Pelabuhan hingga LRT Didanai SWF Indonesia

Selain langkah akuisisi, Erick menjelaskan bahwa ada pula berbagai inisiatif lain yang akan dijalankan oleh para BUMN secara bertahap hingga tahun 2023 mendatang.

Intip Sederet Ketentuan Barang Kiriman Pekerja Mingran, Tak Lagi Diatur Permendag

Hal-hal tersebut menurutnya merupakan bagian dari 88 proyek strategis yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN. Yang ditargetkan terlaksana dalam rentang tahun 2021 hingga 2023 nanti.

Erick meyakini, inisiatif semacam ini juga akan bermanfaat untuk membenahi rantai pasok di dalam negeri. Sehingga, tujuan agar Indonesia tidak lagi ketergantungan impor produk-produk asing bisa benar-benar terwujud.

Dengan cara seperti itu, lanjut Erick, maka bisa dipastikan bahwa impian agar Indonesia bisa menjadi negara besar pada tahun 2025 akan menjadi kenyataan. Dengan semakin berkurangnya angka impor dan ketergantungan tersebut.

"Sebagaimana target yang telah disebutkan oleh presiden dan juga kabinet, agar Indonesia bisa menjadi ekonomi terbesar kelima pada tahun 2045 mendatang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya