- ANTARA Foto/ Suriani Mappong
VIVA – Harga emas internasional dibuka anjlok pada perdagangan Jumat pagi dan merosot pada level terendahnya dalam sembilan bulan terakhir. Hal itu, usai Ketua Federal Reserve Jerome Powel mengecewakan investor tentang kenaikan imbal hasil surat berharga AS.
Dilansir dari CNBC pada Jumat 5 Maret 2021, harga emas di pasar spot turun hingga sebesar 0,2 persen ke level US$1.693,79 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS turun hingga mencapai 0,6 persen ke level US$1.691,20.
Sebelumnya, Powell pada Kamis mengulangi janjinya untuk menjaga suku bunga kredit tetap longgar dan mengatakan bahwa meskipun kenaikan imbal hasil penting, tapi tidak menganggap langkah itu akan terus dipertahankan.
Diketahui, imbal hasil surat berharga AS 10 tahun telah mencapai 1,5 persen, sementara dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan. Hasil yang semakin tinggi tersebut justru meningkatkan biaya memegang emas batangan.
Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp918 ribu per gram. Harga emas tersebut turun sebesar Rp5.000 per gram jika dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp777 ribu per gram. Harga itu turun Rp11.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,36 juta, 10 gram Rp8,67 juta, 25 gram Rp21,56 juta, dan 50 gram Rp43,04 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp86,01 juta, 250 gram Rp214,76 juta, dan emas 500 gram Rp429,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp509 ribu dan 1.000 gram senilai Rp858,6 juta.
Dan Antam mencatat untuk ukuran emas satu gram, lima gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 gram dan 1.000 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
