-
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta sejumlah pembangunan infrastruktur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rampung pada tahun 2024. Hal itu disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Green Infrastructure, Pengembangan Wilayah, dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi DIY.
“Kita perlu mengusahakan agar pembangunan-pembangunan ini dapat selesai tahun 2024, sekalipun nantinya memerlukan pengembangan lebih lanjut. Saya berpesan agar pembangunan infrastruktur harus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan tetap menjaga lingkungan,” tutur Luhut dalam keterangan resmi, Jumat 5 Februari 2021.
Ada 6 kelompok agenda pembangunan infrastruktur strategis di Provinsi DIY yang dimaksud. Pertama, pengendalian banjir di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang disebabkan kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang.
Manfaat proyek ini diharapkan mampu melindungi dan mengamankan kawasan strategis YIA dari banjir seluas 600 hektare, serta kawasan pertanian dan pemukiman seluas 2000 hektare. Selain itu, diperlukan penyediaan alternatif moda transportasi untuk menuju ke bandara YIA, yaitu kereta api bandara.
Kedua, persoalan jalan di antaranya Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo, Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), Jalan Temon (Kulon Progo)-Borobudur, dan Jalan Prambanan-Gading. Luhut berharap pembangunan ini dapat mengefisiensikan waktu tempuh, menjadi konektivitas antarkawasan strategis pariwisata nasional di Yogyakarta dan sekitarnya, mendukung pertumbuhan dan membangkitan ekonomi, juga mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ketiga, Pelabuhan Perikanan (PP) Tanjung Adikarto. Pelabuhan ini didesain untuk dapat memuat 400 kapal dengan 5 ribu nelayan setiap tahunnya dengan produksi tangkapan sebesar 27,4 ribu ton per tahun atau senilai 276 miliar per tahun. Pelabuhan ini dikerjakan sejak tahun 2000 dan sudah selesai tahun 2014, tetapi belum beroperasional akibat sedimentasi pasir yang menutupi pintu alur masuk pelabuhan.