Kementerian ESDM: RI Sangat Lambat Terapkan Nilai Tambah Batu Bara

Kapal tongkang pengangkut batu bara saat melintas di Sungai Musi, Palembang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menyoroti pentingnya langkah peningkatan nilai tambah batu bara, khususnya pada sektor industri pertambangan batu bara di Tanah Air.

Profil Putri Isnari, Pedangdut yang Dilamar Anak Pengusaha dengan Uang Panai Rp2 M

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, menegaskan bahwa peningkatan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara itu sudah diamanatkan dengan sangat tegas dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

"Artinya, kita tidak boleh lagi tidak melakukan nilai tambah. Walaupun kalau kita lihat dalam konteks batu bara (di dalam UU No. 3/2020) ini bahasanya memang agak lunak sedikit," kata Ridwan dalam telekonferensi, Selasa 9 Maret 2021.

Potret Putri Isnari yang Geger Dilamar Anak Pengusaha Batu Bara

Ridwan menjelaskan, upaya peningkatan nilai tambah batu bara itu dapat dilakukan melalui pengembangan dan atau pemanfaatan batu bara.

Dia mengatakan, sebagaimana yang diutarakan oleh Presiden Jokowi dalam Rakernas BPPT beberapa waktu lalu, Indonesia tidak boleh lagi mengandalkan pembangunan ekonomi berdasarkan komoditas yang dalam hal ini adalah sumber daya alam berupa mineral dan batu bara.

Indika Energy Cetak Laba Bersih 2023 US$119,7 Juta

"Tapi (pembangunan ekonomi) harus berdasarkan inovasi dan teknologi," ujar Ridwan.

Karenanya, Ridwan kembali menegaskan bahwa apa yang ditekankan oleh Presiden Jokowi itu sangat relevan dengan UU No. 3/2020 tersebut. Selain itu, lanjut Ridwan, peningkatan nilai tambah batu bara ini merupakan ambisi lama yang harus segera direalisasikan, karena isu soal hilirisasi batu bara ini adalah isu lama yang selalu terganjal dalam hal pelaksanaannya.

Dia mengakui, sejak 20 tahun yang lalu wacana soal peningkatan nilai tambah sumber daya alam ini sebenarnya sudah banyak dibahas, khususnya dalam hal peningkatan nilai tambah batu bara oleh para pakar di bidang minerba.

"Saya tergelitik menyampaikan ini. Karena sebagai bangsa yang besar di sektor (batu bara) ini kita adalah sangat lambat dalam menerapkan peningkatan nilai tambah SDA kita," kata Ridwan.

"Bahasa saya saat itu, yang direncanakan sudah bagus tapi kita tidak berdaya dalam melaksanakannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya