- U-Report
VIVA – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menegaskan, heboh bahaya kandungan Bisfenol A (BPA) dalam galon guna ulang Polycarbonate (PC) terhadap bayi adalah hoaks. Kabar itu, ramai di media sosial beberapa waktu ini.
Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman menyarankan, masyarakat untuk mengikuti pedoman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menyikapi pemberitaan hoaks yang tersebar terkait kemasan galon air isi ulang tersebut.
Dalam rilisnya, BPOM sudah memastikan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang yang beredar di pasaran, hingga kini aman untuk dikonsumsi.
“Jadi, kita mendukung apa yang disampaikan BPOM itu , bahwa galon guna ulang yang saat ini beredar di pasaran dan sudah ber-SNI aman untuk digunakan masyarakat,” ujar Adhi dikutip dari keterangannya, Rabu 10 Maret 2021.
Baca juga: Libur Nyepi dan Isra Miraj, Menaker Minta Pekerja Jangan Keluar Kota
Menurut Adhi, isu hoaks sejenis ini sering terjadi juga kepada kategori produk makanan dan minuman lainnya. Karena itu masyarakat diminta bijak dalam menyerap informasi yang beredar dan mencermati informasi dari BPOM.
“Sesuai Undang-undang dan Peraturan yang terkait keamanan pangan serta standar yang mengatur kualitas produk termasuk produk pangan di Indonesia, pihak yang berwenang membuat pernyataan publik serta mengawasi tentang aspek keamanan pangan adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM),” tambahnya.
Dia menyampaikan, Kementerian Perindustrian juga secara tegas telah menyatakan bahwa produk AMDK baik yang dikemas dalam galon guna ulang PC maupun galon sekali pakai PET, sudah memenuhi SNI wajib AMDK, yang berarti aman untuk dikonsumsi.
BSN lanjutnya, secara tegas dalam pernyataan publiknya menyatakan bahwa AMDK aman dikonsumsi karena sudah memenuhi SNI yang menjamin aspek kualitas dan keamanan pangan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sudah menyampaikan secara tegas bahwa informasi tentang bahaya produk AMDK galon guna ulang yang dikaitkan dengan BPA adalah termasuk kategori disinformasi alias hoaks.
