Pedagang Divaksin, Ekonomi Bandung saat Ramadan Diharapkan Pulih

Vaksinasi pedagang di Bandung.
Sumber :
  • Adi Suparman/ VIVA.

VIVA – Ribuan pedagang yang beraktifitas di mal, pasar dan ritel di Kota Bandung diagendakan mengikuti vaksinasi tahap II vaksin COVID-19. Hal itu untuk memastikan keamanan aktivitas perdagangan saat bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah menjelaskan, aktiviitas ekonomi menyambut bulan Ramadan diprediksi meningkat dan memancing mobilitas orang terhadap kerumunan. 

"Kita juga sudah berikan vaksin pedagang pasar tradisional. Vaksin ini juga untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan berbelanja," ujar Elly, Senin 22 Maret 2021.

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Baca juga: Kadin Kepri Ungkap Kepiawaian Anindya Bakrie, Pantas Jadi Ketum 

Vaksinasi secara bertahap ini masih berlangsung di tiga pusat perbelanjaan atau mal. Sedangkan di pasar modern sebanyak 1.453 pedagang yang menjadi sasaran. Terdiri dari Paskal 23 (200 orang), Borma Dakota (200 orang), Yogya Kepatihan (300 orang), TSM (300 orang), Pizet Indo Grosir (223 orang), dan BIP (230 orang).

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Sedangkan vaksinasi di pasar tradisional pihaknya mentargetkan 968 orang. Di antaranya Pasar Sederhana (118 orang), Pasar Balubur (250 orang), Pasar Baru (300 orang), Pasar Kosambi (150 orang), dan Pasar Kiaracondong (150 orang).

"Nanti saat Ramadan bisa menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi di Kota Bandung. Alhamdulillah karena termasuk pelayanan bagi publik jadi bisa mendapatkan vaksin," ujarnya.

Elly meminta, para pedagang jangan terkecoh meski saat ini tengah massif program vaksinasi. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan tetap menjadi modal utama dalam mempercepat upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Ada petugas dari kita yang turun ke lapangan untuk mengawasi apakah itu kapasitas, jam operasional dan protokol kesehatan jangan sampai ada pelanggaran, nanti juga apalagi saat ramadan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya