Menristek Usul Pabrik Gunakan GeNose untuk Dorong Produksi

Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengusulkan supaya pabrik-pabrik yang ada di Indonesia menggunakan GeNose.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Usulan ini dia sampaikan saat mengadakan pertemuan dan penyerahan satu paket alat GeNose kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin, 22 Maret 2021.

"Saya usul ke Pak Menko selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) agar GeNose bisa lebih banyak dipakai di pabrik," kata Menristek Bambang.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

Baca juga: Pipa dan Kabel Bawah Laut Semrawut, Luhut: Jangan Pura-pura Bodoh

Ia menjelaskan, usulan ini perlu ditindaklanjuti mengingat ekonomi Indonesia yang terkontraksi hingga minus 2,07 persen pada 2020 bukan hanya dipicu oleh melambatnya faktor permintaan.

Jokowi Tugasi Luhut Muluskan Rencana Investasi Apple di Indonesia

Akan tetapi, Bambang melanjutkan, jatuhnya kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut juga dipicu oleh terganggunya faktor produksi atau pasokan di pabrik-pabrik karena perlunya menerapkan protokol kesehatan.

"Salah satu yang juga kontraksi manufaktur meski ada faktor demand ada faktor juga gangguan operasi dari pabrik karena karyawannya yang jumlahnya besar tidak bisa kerja optimal," tegas dia.

Untuk itu, Bambang menilai dengan spesifikasi GeNose yang bisa dengan cepat mendeteksi COVID-19 dengan waktu hanya 2 menit dan pengoperasiannya yang murah bisa memulihkan kembali faktor produksi pabrik.

"GeNose bisa jadi solusi sektor manufaktur kita bangkit kembali di mana semua karyawan pabrik saat mulai shift di tes dulu dan yang boleh kerja hanya yang negatif jadi kita bisa menciptakan keamanan di pabrik," paparnya.

Dia tak menampik bahwa keberadaan alat deteksi hasil karya anak bangsa yang dipromotori oleh Universitas Gadjah Mada ini akan memberikan dampak positif bagi roda bisnis di industri.

"Kalau industri beli GeNose enggak cuma satu, minimal 5-10 unit. Kalau ini bisa digunakan sebagai screening awal ini tentu bisa bermanfaat. Apalagi screening-nya cepat ini bisa kita dorong," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya