Mahaka Ungkap Sebab Harga Sahamnya Meroket hingga Disuspensi BEI

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Manajemen PT Mahaka Media Tbk (ABBA) melakukan paparan publik insidentil setelah adanya fenomena peningkatan harga saham kumulatif perseroan dan sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawi menjelaskan, pada 10 Maret 2021 BEI memang telah mengeluarkan pengumuman peningkatan harga saham signifikan atau di luar kebiasaan.

Setelah adanya pengumuman tersebut, ia mengatakan, manajemen pada 12 Maret telah memberikan respons dalam bentuk keterbukaan informasi. Namun pada 17 Maret 2021 BEI kembali umumkan peningkatan.

Berencana Kuasi Reorganisasi, BUMI Bakal Gelar RUPST dan RUPSLB

"Terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ABBA sehingga dalam rangka cooling down BEI menghentikan sementara perdagangan saham ABBA. 18 Maret bursa umumkan suspensi dibuka," ucap dia, 23 Maret 2021.

Baca juga: Mantap! UEA Akan Investasi Rp144 Triliun ke SWF Indonesia

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Final Rp 165 Per Saham

Adrian menjelaskan, pada dasarnya ABBA sendiri tidak sedang dan akan melakukan aksi korporasi apapun. Sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan harga saham di luar kebiasaan sehingga harus disuspensi BEI.

Oleh sebab itu, dia menekankan kondisi ini murni akibat kondisi pasar. Akan tetapi, dia memperkirakan, pergerakan ini lebih dipengaruhi aksi korporasi yang tengah dilakukan oleh anak perusahaan.

"Ini terjadi akibat dinamika pasar, salah satu asumsi kami dari anak perusahaan kami, di mana PT Mahaka Radio Integra Tbk sedang melakukan corporate action untuk anak usahanya lagi yakni aplikasi digital," tegas dia.

Aplikasi digital yang dinamakan Noice ini dikatakannya akan memperkuat bisnis perusahaan karena mampu membentuk lini bisnis berbasis komunitas yang telah kuat dipasarkan Republika, komunitas muslim Indonesia.

Selain itu, perseroan sendiri dikatakannya juga memang tengah melakukan inovasi bisnis dengan membentuk joint venture (JV) bernama PT Khazanah Alwahda Kreatif yang juga bermain di komunitas Islam.

"Community base sesuai segmen Republika adalah muslim kemudian di area video dan audio belum bisa saya sampaikan. Tapi sedang kita siapkan sehingga Mahaka tidak hanya bermain di bisnis konvensional tapi juga di bisnis aplikasi," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya