Rupiah Melemah Dibayangi Kenaikan Kasus COVID-19 Global

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Rabu 24 Maret 2021. Hal tersebut karena mengikuti sentimen pelaku pasar yang cenderung menghindari risiko.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.455 pada hari ini. Posisi rupiah itu tercatat melemah 34 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.421 pada perdagangan Selasa, 23 Maret 2021.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.442 per dolar AS. Posisi itu melemah 46 poin atau 0,32 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.396 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menjelaskan, nilai tukar rupiah mungkin bisa tertekan hari ini terhadap dolar AS. Karena mengikuti sentimen pelaku pasar yang menghindari risiko.

"Pasar kembali mengkhawatirkan pemulihan ekonomi karena naiknya kasus harian COVID-19 secara global," kata Ariston saat dihubungi VIVA, Rabu 24 Maret 2021.

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Ariston menambahkan, indeks saham Asia sebagian besar dibuka melemah. Indeks dolar AS terlihat menguat ke atas area 92, setelah sebelumnya di kisaran 91 karena dolar adalah aset aman.

"Pasar beralih ke dolar AS saat sentimen hindar risiko menguat," ujar Ariston.

Di sisi lain, tekanan terhadap rupiah karena yield obligasi pemerintah AS berkurang. Yield tenor 10 tahun mengalami koreksi cukup dalam ke kisaran 1,60 persen, dari sebelumnya di kisaran 1,69 persen.

"Hal ini mungkin bisa menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini. USD/IDR hari ini berpotensi bergerak di kisaran 14.380-14.450," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya