Kilang Balongan Terbakar, Pertamina: Tak Usah Panik soal Stok BBM

Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati memastikan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) Pertamina aman. Meskipun telah terjadi kebakaran tangki T-301G PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat hari ini pukul 00.45 WIB.

Motoris Pertamina Sudah Layani 37 Panggilan Kendaraan Pemudik Habis BBM di Tol

Nicke menekankan, amannya stok BBM Pertamina ini karena perseroan telah memiliki skenario pasokan dalam situasi darurat. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan produk dari kilang-kilang di daerah lain untuk lokasi yang seharusnya disuplai oleh RU VI Balongan.

"Kami akan memastikan pasokan BBM aman karena dalam pola supply kami punya skenario ketika harus beroperasi secara emergency sekali pun," tegas dia saat konferensi pers, Senin 29 Maret 2021.

Harga Minyak Dunia Naik Buntut Konflik Israel-Iran, Pertamina Pastikan Harga BBM Tak Naik

Di sisi lain, dia melanjutkan, kebakaran yang juga hanya terjadi di salah satu tangki dan daerah sekitarnya. Oleh sebab itu, secara keseluruhan, operasional dari kilang PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan pun tidak terganggu signifikan.

"Sebetulnya proses plan utama dalam kilang ini tidak terdampak jadi kebakaran itu hanya di daerah tangki saja," tegas Nicke.

Konsumsi BBM Pertamina Meningkat 42 Persen di Sumut saat Mudik Lebaran 2024

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina Mulyono pun menambahkan, secara umum stok BBM jenis bensin atau gasoline Pertamina saat ini lebih dari cukup untuk memasok berbagai kebutuhan masyarakat.

"Kondisi stok nasional sangat-sangat aman jadi masyarakat tidak perlu panik karena stoknya luber. Untuk gasoline tersedia 10,5 juta barel, ini cukup untuk 27-28 hari ke depan," tegas dia.

Demikian juga untuk jenis solar, ditegaskan Mulyono, tersedia hari ini 8,8 juta barel atau cukup untuk sekitar 20 hari ke depan. Untuk avtur sekitar 3,2 juta barel atau stok ini bisa untuk memenuhi kebutuhan 74 hari konsumsi.

"Tidak perlu panik karena stok sangat banyak, sangat luber, karena kondisi belum sepenuhnya normal, sehingga konsumsi belum begitu baik, sehingga stoknya tinggi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya