PPKM Mikro Diklaim Sukses, Ekonomi 2021 Diprediksi Tumbuh 5,6 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menaikkan ambang batas atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penyebabnya, COVID-19 sudah semakin mampu dikendalikan melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Oleh sebab itu, dia menyatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan menjadi di kisaran 4 persen sampai 5,6 persen. Sedikit berubah dari perkiraan sebelumnya yang telah disampaikan di kisaran 4,5-5,5 persen.

"Kita sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran antara empat sampai 5,6 persen," kata dia saat memberikan arahan di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) secara virtual, Senin, 5 April 2021.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

Menurutnya, ini ditopang oleh tren pemulihan ekonomi nasional yang sejak kuartal II-2020 terkontraksi hingga minus 5,32 persen, kemudian terus membaik hingga akhir tahun lalu berada di posisi minus 2,19 persen.

"Seiring dengan penurunan kasus aktif dan tingkat kematian akibat COVID-19, percepatan vaksinasi, serta pelaksanaan pemulihan ekonomi nasional dan implementasi dari berbagai regulasi terkait dengan pelaksanaan Undang-undang Cipta Kerja," paparnya.

Lebih Rendah dari Vietnam dan Filipina, Ekonomi Indonesia Diramal IMF Tumbuh Cuma 5 Persen

Kemampuan Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional dikatakannya tidak terlepas dari efektivitas kebijakan PPKM Mikro, yang terus dinamis menyesuaikan dinamika akibat pandemi.

"PPKM Mikro telah membuahkan hasil di mana di berbagai daerah diperluas per minggu ini menjadi 20 daerah provinsi, dan tentu pemerintah telah juga menerbitkan berbagai regulasi untuk mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga maupun investasi," paparnya.

Pemerintah, dilanjutkannya, juga telah mendesain berbagai kebijakan untuk terus mempercepat belanja negara, serta mendorong kegiatan ekspor akibat telah pulihnya aktivitas perdagangan internasional. Ini menurutnya juga akan mendorong kegiatan ekonomi domestik.

"Tentu ini diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga pertumbuhan bisa dipacu lebih tinggi. Tentu momentum perlu dimanfaatkan secara maksimal, reformasi struktural di berbagai aspek ekonomi perlu dipastikan," ungkapnya.

Sebagai informasi, pada Minggu 4 April 2021, Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, mencatat kasus positif harian COVID-19 bertambah hingga 6.731 kasus dalam 24 jam terakhir. Total angka pasien positif COVID-19 secara kumulatif mencapai 1.534.255 orang. 

Di samping itu terdapat juga kabar yang menggembirakan, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga mengalami peningkatan. Jumlah pasien yang berhasil sembuh dalam 24 jam terakhir ini ada sekitar 9.663 orang sehingga total sementara 1.375.877 orang.

Sementara untuk data pasien yang meninggal dunia akibat wabah tersebut pada hari ini terjadi penambahan sebanyak 427 pasien. Total sementara pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 sebanyak 41.669 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya