- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Harga Emas internasional dibuka tak bergerak atau datar pada perdagangan Senin pagi. Hal itu, disebabkan oleh kekhawatiran naiknya inflasi usai Presiden Joe Biden umumkan tambahan stimulus fiskal US$2 triliun untuk proyek infrastruktur.
Dilansir dari CNBC, pada Senin 5 April 2021, harga emas di pasar spot tak bergerak atau datar di level US$1.728,60 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik tipis sebesar 0,1 persen ke level US$1.729,50 per ons.
Upaya Joe Biden yang akan mengucurkan US$2 triliun untuk menciptakan lapangan kerja di AS tersebut membuat dolar menjadi lebih kuat dan meningkatan imbal hasil dari surat berharga AS sehingga membatasi kenaikan harga emas batangan.
Selain itu, membaiknya ekonomi AS juga terlihat dari penciptaan lapangan kerja terbanyak pada Maret 2021, usai banyak orang Amerika sudah melakukan vaksinasi dan pemerintah membagikan bantuan sosial selama pandemi COVID-19.
Emas Domestik
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp921 ribu per gram. Harga emas tersebut turun sebesar Rp1.000 per gram jika dibandingkan perdagangan terakhir.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp809 ribu per gram. Harga itu turun Rp1.000 per gram dibanding perdagangan terakhir.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,38 juta, 10 gram Rp8,70 juta, 25 gram Rp21,63 juta, dan 50 gram Rp43,19 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp86,31 juta, 250 gram Rp215,51 juta, dan emas 500 gram Rp430,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp510,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp861,6 juta.
Sementara itu, Antam menjelaskan untuk ukuran emas satu gram dan 10 gram pada hari ini tercatat tidak tersedia di butik logam mulia.
