China Bakal Impor Buah-buahan hingga Sarang Walet RI

Mendag Muhammad Lutfi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Indonesia berhasil mencapai kesepakatan perdagangan dengan China senilai US$1,38 miliar atau Rp20,04 triliun. Perusahaan-perusahaan China bakal mengimpor sejumlah komoditas unggulan Indonesia.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan kesepakatan dagang tersebut berasal dari komitmen enam perusahaan China yang akan mengimpor produk sarang burung walet hingga buah tropis.

"Sarang burung walet, buah tropis khususnya nanas, porang, gula aren dan furnitur,” kata dia dikutip dari siaran pers, Kamis, 8 April 2021.

Joe Biden Sahkan Undang-undang yang Membuat Tiktok Terancam Diblokir

Selain itu, Lutfi melanjutkan, Shandong Jinruyi Group mengungkapkan minatnya terhadap sektor furnitur RI dengan investasi di Indonesia yang diperkirakan bisa menyerap hingga 3.000 tenaga kerja.

Baca juga: Seluruh Moda Transportasi Dilarang Beroperasi Pada Masa Mudik Lebaran

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Selain kesepakatan dagang dan investasi, Mendag Lutfi mengungkapkan, kedua negara sepakat menjajaki kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan melakukan pembaruan dari skema bilateral.

Skema kerja sapa perdagangan bilateral ini tercakup dalam Economic and Trade Cooperation yang telah terjalin sejak 2011 menjadi Trade and Investment Facility Agreement (TIFA).

Indonesia dan China juga sepakat mengoptimalisasi kesepakatan yang telah terjalin seperti dalam skema ASEAN-China FTA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Kedua negara juga sepakat memperkuat perdagangan multilateral dalam kerangka World Trade Organization (WTO). Pemerintah China berharap Indonesia dapat mendukung proposal Investment Facilitation yang sedang digagas di WTO.

Dengan adanya kesepakatan perdagangan ini, Lutfi juga menargetkan peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dalam tiga tahun ke depan bisa tembus US$100 miliar dari yang pada 2020 hanya US$31,78 miliar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor pada 2020 itu naik 13,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total perdagangan kedua negara pada tahun itu sebesar US$71,41 miliar.

"Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke Tiongkok menjadi US$100 miliar pada 2024," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya