- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas internasional dibuka tak bergerak di dekat level tertingginya pada perdagangan Jumat pagi. Hal itu disebabkan oleh melemahnya dolar dan imbal hasil surat utang AS serta klaim pengangguran AS yang meningkat.
Dilansir dari Economic Times, pada Jumat 9 April 2021, harga emas di pasar spot stabil atau tak bergerak di level US$1.755,91 per ons. Sedangkan, untuk emas berjangka AS turun sebesar 0,1 persen ke level US$1.756,20 per ons.
Diketahui, dolar AS jatuh ke level terendah dalam dua minggu terakhir terhadap sekeranjang mata uang dunia, setelah jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru meningkat dua minggu berturut-turut.
Sementara, imbal hasil surat berharga pemerintah AS jatuh pada Kamis, tertekan oleh komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyatakan kenaikan harga tahun ini kemungkinan bersifat sementara, dan memperingatkan bahwa peningkatan kasus COVID-19 dapat memperlambat pemulihan.
Emas Domestik
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp931 ribu per gram. Harga emas tersebut naik sebesar Rp9.000 per gram jika dibandingkan perdagangan terakhir.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp821 ribu per gram. Harga itu juga naik Rp11.000 per gram dibanding perdagangan terakhir.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,43 juta, 10 gram Rp8,80 juta, 25 gram Rp21,88 juta, dan 50 gram Rp43,69 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp87,31 juta, 250 gram Rp218,01 juta, dan emas 500 gram Rp435,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp515,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp871,6 juta.
Adapun, Antam mencatat untuk ukuran emas 250 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
