Genjot Ekonomi Perempuan Harus Lebih Aktif Manfaatkan Patform Digital

Seminar Komisi Perempuan dan MUI.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Perempuan dinilai punya peranan besar untuk pemulihan ekonomi di era pandemi COVID-19 ini, termasuk lebih kreatif memanfaatkan platform digital. Karena perempuan sosok yang mengendalikan ekonomi dari rumah. 

Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas Usai Ngamar Bareng 2 Pria di Hotel Jaksel

Demikian disampaikan Dr. Hj. Siti Ma'rifah, MM, MH, pada seminar nasional 'Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif'. Seminar nasional yang diselenggarakan Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat secara hybrid itu, menghadirkan delapan pembicara. 

Di antaranya, Wakil Ketua MUI Drs H Basri Bermanda, MBA, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Baca juga: Mudik Dilarang, Pemprov DKI Berlakukan Lagi SIKM?

"Banyak keluarga mengalami penurunan pendapatan, namun di sisi lain konsumsi meningkat karena  PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan WFH (Work From Home) telah menjadikan beban ekonomi dan aktivitas domestik perempuan bertambah. Di sinilah perempuan sangat berperan dalam membentuk keluarga mandiri," ungkap Siti Ma'rifah dikutip Minggu, 11 April 2021.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Menurut dia, saat ini kemajuan teknologi telah menciptakan berbagai platform digital. Perempuan harus bijak dalam memanfaatkan platform digital. Mulai dari informasi seputar pencegahan COVID-19, vaksinasi, serta belanja lewat online. Bahkan perempuan juga harus pandai menggunakan platform digital untuk meningkatkan ekonomi keluarga. 

"Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perempuan harus adaptif dengan pemanfaatan media sosial untuk pengembangan diri, baik untuk diri sendiri dan ekonomi keluarganya. Salah satunya melalui ekonomi kreatif dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah," jelasnya.

Lebih lanjut menurutnya, konfigurasi fakta, peluang, kendala dan tantangan perempuan sebagai subyek dan penerima manfaat dari ekonomi kreatif ini, tentu menarik untuk ditelisik Iebih dalam lagi. Sehingga dampaknya ke ekonomi bisa lebih maksimal.

"Agar dapat menjadi pembelajaran yang kongkrit bagi perempuan yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, bisa menggali pengalaman para praktisi serta memahami regulasi dan kebijakan pemerintah akan diketahui peta jalan ekonomi kreatif yang tepat, khususnya bagi perempuan," papar Siti. 

Ikhtiar perempuan muslimah sebagai subyek penerima manfaat ekonomi kreatif merupakan kewajiban karena menjadi sarana ( wasilah) mewujudkan keluarga mandiri, masyarakat sejahtera, Indonesia Maju. 

"Membiarkan terbengkalainya ekonomi keluarga dan masyarakat berarti menentang konsep kesejahteraan dan kebahagiaan sebagaimana diajarkan Islam," tegasnya. 

Itulah yang mendasari Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI, bekerja sama dengan PT Perwiratama Group, menyelenggarakan seminar nasional ini, yang disertai kunjungan lapangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya