Facebook Sarankan Akun Bisnis Jangan Beli Follower, Ini Alasannya

Facebook, salah satu pelaku usaha OTT.
Sumber :
  • WIRED Middle East

VIVA – Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap menggunakan media sosial Facebook, sebagai salah satu platform untuk memasarkan sekaligus menjual produknya.

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Facebook Trainer, Niko Atmadja, mengakui bahwa jumlah pengikut atau follower dari suatu akun bisnis di Facebook, cukup bisa untuk mempengaruhi daya saing dan penjualan dari sebuah produk yang dipasarkan.

Namun, nyatanya saat ini cukup banyak para pelaku usaha atau bisnis di Facebook, yang justru mengambil jalan pintas dengan membeli jumlah follower untuk akun bisnis mereka tersebut.

Indonesian Economy Has Strength to Face Middle East Crisis

"Saran kami adalah jangan lakukan itu (membeli follower)," kata Niko dalam telekonferensi di acara 'Pelatihan UMKM Bersama Kadin Indonesia', Rabu 14 April 2021.

Niko menegaskan bahwa cara instan dengan membeli follower bagi suatu akun bisnis di Facebook itu, adalah langkah yang bisa dibilang percuma dan terkesan sia-sia.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

Karena sebenarnya, yang dibutuhkan oleh sebuah akun bisnis di Facebook untuk menggenjot pemasaran dan meningkatkan penjualannya, adalah kualitas interaksi dengan para follower atau calon pembeli dari produk tersebut.

"Jadi percuma kalau cuma naik jumlah follower-nya, tapi interaksinya tidak ada," ujar Niko.

Maka dari itu, Niko pun menyarankan kepada para pelaku usaha yang memiliki akun bisnis di Facebook, untuk mengembangkan akunnya secara organik dan meraih jumlah follower yang alami berdasarkan giatnya interaksi yang dilakukan melalui konten-konten yang di-posting.

Dan yang terpenting, lanjut Niko, dibutuhkan respons guna menjalin interaksi yang kuat dan terjalin baik dengan para follower, atau siapapun yang memberikan tanggapan pada postingan produk-produk yang dipasarkan oleh pemilik akun bisnis tersebut.

"Yang penting adalah, walaupun follower-nya tidak terlalu banyak, tapi setiap kali Anda ngepost, bikin konten, atau update story, itu bisa mendapatkan interaksi yang banyak dari peserta atau pemirsa Anda," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya