Bos Wika: Keuangan BUMN Karya Berdarah-darah Akibat COVID-19

Logo Wijaya Karya (WIKA).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (Wika), Agung Budi Waskito, mengakui bahwa sejak dihantam pandemi COVID-19 pada 2020 lalu, kondisi keuangan badan usaha milik negara (BUMN) karya dalam kondisi yang berdarah-darah.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Menurutnya, hal ini sangat berkebalikan dengan situasi sekitar lima tahun lalu. Kala itu sektor infrastruktur tengah massif melakukan berbagai pembangunan.

"Kalau kita lihat dalam lima tahun terakhir ini, pemberitaan soal pembangunan infrastruktur oleh BUMN karya itu sangat pesat. Tapi dalam waktu sebulan terakhir ini pemberitaan mengenai keuangan BUMN karya itu berdarah-darah. Situasi saat ini akibat pandemi COVID-19," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Rabu 14 April 2021.

SMI Dapat Kontrak Penugasan Pemerintah Rp 825 Miliar, Siapkan Proyek Pembangunan di IKN

Agung pun membeberkan kondisi keuangan yang dialami Wika, yang menurutnya sangat terdampak signifikan akibat pandemi COVID-19. Seperti pada tahun 2020 lalu, dimana laba bersih Wika anjlok hingga 88 persen dari sebelumnya Rp2,621 triliun di tahun 2019 menjadi hanya Rp322 miliar di tahun 2020. 

"Maka kami di Wika akan mempersiapkan yang akan datang, terutama yang terkait dengan operasional, digitalisasi, dan investasi," ujarnya.

Tanggul Kali Hek Jebol, DPRD DKI Soroti Sedikitnya Pasukan Biru SDA

Karenanya, Agung memastikan bahwa pihaknya akan melakukan tindak lanjut dan elaborasi dari situasi saat ini, yang akan berfokus pada tiga hal utama. Pertama yakni soal likuiditas keuangan yang baik, dan kedua adalah soal pengelolaan sumber daya manusia (SDM) agar tetap sehat dan produktif.

"Dan yang ketiga adalah efisiensi biaya demi menaikkan laba perusahaan," kata Agung.

Dia menegaskan, ketiga hal itulah yang saat ini akan difokuskan oleh Wika, untuk kembali memperbaiki kinerja keuangan dan kondisi perusahaan usai dihantam badai COVID-19 ini.

Sehingga, target-target yang dinilai terlalu muluk, dan harapan soal adanya proyek-proyek besar pendulang laba fantastis, akan sejenak disingkirkan oleh Wika demi menjaga stabilitas keuangan dan kondisi perusahaan tersebut.

"Yang paling penting bagi kami di tahun 2020 lalu, pada saat pandemi itu kita akui bahwa kita sama sekali tidak ada investasi baru. Artinya ya hanya melanjutkan (proyek) yang sudah ada saja sambil bertahan agar tidak ada PHK," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya