Genjot UMKM Go Digital, Luhut: 2024 Kontribusinya 65% Terhadap PDB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dukungannya kepada UMKM. Ia mengatakan, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan sekitar pertengahan Mei 2020 lalu telah ikut membantu 4,7 juta pelaku UMKM untuk go-digital.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

"Kalau kita total itu dalam 11 bulan terakhir ini sudah ada peningkatan sekitar 4,7 jutaan UMKM yang on boarding (go-digital)," kata Luhut dalam telekonferensi di acara 'Opening BCA UMKM Fest', Kamis 15 April 2021. 

Ia memastikan, Gernas BBI ini akan terus digenjot oleh pemerintah, agar semakin banyak pelaku UMKM yang merambah ranah digital demi memajukan usaha mereka. Sejumlah kerja sama juga akan dirajut pemerintah guna mendorong upaya tersebut, seperti dengan pemerintah daerah, e-commerce, dan para stakeholder terkait lainnya.

Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan Sampai Surabaya, Luhut Bentuk Tim Percepatan dengan China

Luhut memaparkan, sektor UMKM ini merupakan ranah yang akan sangat membantu program pemulihan ekonomi nasional, apabila dikembangkan dan didukung agar lebih baik lagi ke depannya.

Sebab, kontribusi sektor UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini totalnya mencapai sebesar 61,7 persen. Karena itu, lanjut Luhut, pada tahun 2024 mendatang pemerintah telah menargetkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB nasional bisa mencapai sebesar 65 persen. 

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Luhut mengaku pede dengan target ambisius pemerintah tersebut. Sebab, dia meyakini bahwa sektor UMKM memiliki potensi yang bagus, karena jumlah populasi Indonesia yang juga semakin besar ke depannya.

Apalagi, pertumbuhan sektor UMKM ini dipastikan juga akan memberikan dampak positif lainnya bagi perekonomian di Tanah Air, yakni berupa terbukanya lapangan pekerjaan yang akan menyerap jumlah tenaga kerja di tataran nasional.

"Kita harus melihat ini sebagai peluang yang besar bagi para pelaku UMKM, untuk semakin memperkuat pondasi bangsa," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya