Pembayaran Klaim Prudential Indonesia Justru Turun saat Pandemi

Prudential
Sumber :

VIVA – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengumumkan hasil kinerja keuangan sepanjang 2020, Rabu, 21 April 2021. Meski mengalami penurunan kinerja akibat dampak pandemi COVID-19 namun perusahaan masih membukukan pendapatan tertinggi di Industri.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Chief Financial Officer Prudential Indonesia Nick Holder mengatakan, sepanjang tahun lalu, Prudential mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp23,7 triliun. Angka ini turun lima persen dibandingkan catatan pada 2019 yang mampu sebesar Rp25 triliun.

Akan tetapi dia menekankan, total pendapatan premi tersebut menjadi yang terbesar dibandingkan industri asuransi jiwa lainnya di tanah air. Seiring dengan total aset sebesar Rp76,3 triliun, dan total aset investasi sebesar Rp70,2 triliun.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

"COVID-19 tentu berdampak terhadap total pendapatan premi kita yang turun 5 persen tapi secara overall kita masih mampu menjual asuransi dengan baik," kata dia saat konferensi pers, Rabu, 21 April 2021.

Meskipun total pendapatan premi menurun, Nick menjelaskan, tingkat kepercayaan nasabah masih cukup tinggi terhadap perusahaan. Tergambar dari meningkatnya rata-rata pendapatan premi per nasabah yang mampu tumbuh 4,8 persen.

Luhut Sebut Apple Juga Sangat Tertarik Investasi di IKN

Sejalan dengan tingkat kepercayaan nasabah yang terus mengalami kenaikan tersebut, Prudential dikatakannya juga telah merealisasikan komitmen pembayaran klaim sepanjang 2020 sebesar Rp12,8 triliun atau sekitar Rp35 miliar setiap harinya.

"Perusahaan membayar klaim sebesar Rp12,8 triliun atau lebih dari Rp35 miliar setiap harinya. Memang terjadi penurunan, salah satunya mungkin diakibatkan nasabah menghindari kunjungan ke RS di tengah pandemi COVID-19," papar Nick.

Dari sisi Unit Usaha Syariah, Nick mengungkapkan, total kontribusi premi masih mampu tumbuh menjadi Rp3,7 triliun, total aset Rp9 triliun dan juga tingkat solvabilitas dari Dana Tabaru mencapai 1,63 persen serta tingkat solvabilitas dari Dana Perusahaan 7,97 persen.

Adapun dari sisi hasil investasi, dikatakannya juga terdampak COVID-19. Tercatat pendapatan investasi perusahaan minus Rp400 miliar pada tahun lalu dari sebelumnya pada 2019 mampu tumbuh pesat hingga Rp5,4 triliun.

Produk investasi yang berhasil membukukan imbal hasil positif adalah PRULink Syariah Rupiah Asia Pacufuc Equity Fund (SAPF) sebesar 23,63 persen 1 tahun dengan nilai Rp707,07 miliar dan PRULink Rupiah Fixed Income Fund (RFF) naik 12,22 persen atau menjadi Rp1,29 triliun

"Hasil investasi dari Prudential Indonesia memang terdampak kinerja pasar anmum. Dua dana investasi berhasil membukukan imbal balik yang optimal, PRULink Syariah Rupiah mencatatkan plus 23,63 persen dan PRULink Rupiah Fixed Income 12,22 persen," tuturnya.

Dengan catatan tersebut, dia mengungkapkan, secara keseluruhan laba setelah pajak yang berhasil diperoleh tidak ada perubahan dari tahun lalu, yakni sebesar Rp4,7 triliun dan juga mencatat tingkat solvabilitas yaitu 549 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya