- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.003 pada pembukaan perdagangan Jumat 23 April 2021. Posisi itu menguat 8 poin atau 0,15 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 22 April 2021 di level 5.994.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk bergerak tertekan pada perdagangan di akhir pekan ini.
"Setelah sebelumnya saham-saham aneka industri dan infrastruktur bertahan menguat hingga akhir sesi perdagangan kemarin," kata Lanjar dalam riset hariannya, Jumat 23 April 2021.
Baca juga: Penyidik KPK Diduga Tak Hanya Terima Uang dari Walkot Tanjungbalai
Lanjar menjelaskan, kurs mata uang Euro sedikit lebih tinggi terhadap dolar AS sebelum pertemuan European Central Bank (ECB), dengan tidak adanya perubahan yang diharapkan pada rencana bank sentral guna mempercepat pembelian aset hingga Juni untuk menghidupkan kembali pertumbuhan.
Para investor menanti keputusan soal suku bunga Bank Sentral Eropa dan pengarahan dari Presiden Christine Lagarde, serta rilis data penjualan rumah baru di AS.
Secara teknikal, IHSG terkonsolidasi dengan bertahan di level bullish trendline. Indikator stochastic dan RSI memiliki momentum bearish yang mendekati area oversold. Indikator MACD memberikan signal kondisi undervalue yang terkonsolidasi dengan histogram yang melambat.
"Sehingga secara teknikal IHSG kembali berpotensi bergerak tertekan dengan support resistance 5.953-6.065," ujarnya.
Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni BBTN, BJBR, BMRI, IMAS, INCO, MAPI, MIKA, UNTR,
