MK Diminta Cepat Sidangkan UU Ciptaker, Petisi Buruh Diterima Moeldoko

Moeldoko terima petisi dari buruh di momen May Day.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Dua konfederasi buruh terbesar di Indonesia Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, hari ini. 

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Perayaan May Day Tahun ini dilakukan dengan menyambangi gedung Mahkamah Konstitusi terkait tuntutan UU Cipta Kerja, lalu menyambangi istana untuk memberikan petisi buruh untuk Presiden Joko Widodo.

Kegiatan itu pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan melakukan rapid test antigen. Setiap peserta buruh yang ikut kegiatan ini harus membawa hasil tes swab antigen.

Ganjar Cerita Dicurhati Buruh soal UU Cipta Kerja: Tolong Pak Segera Review

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dan Presiden KSPI Said Iqbal memimpin langsung perayaan May Day. Berbeda dengan perayaan sebelumnya, tahun ini tidak ada aksi besar-besaran jutaan buruh turun ke jalan.

"Hari ini kami membuktikan buruh melakukan perayaan May Day dengan mematuhi prosedur kesehatan yang sangat ketat. Semua yang hadir di sini kami memastikan semua memakai surat antigen," ungkapnya di Jakarta, Sabtu 1 Mei 2021.

Komisi I DPR Sempurnakan RUU Penyiaran dengan Target Disahkan pada 2024

Baca juga: Airlangga Ajak Perguruan Tinggi Bersinergi Genjot Daya Saing Investasi

Di Gedung MK, Andi dan Said diterima langsung oleh panitera dan pejabat MK. Kedua kepala serikat buruh itu pun meminta kepada MK untuk segera meyidangkan gugatan UU Cipta Kerja seadil-adilnya. 

"Karena putusan MK mengenai UU Cipta Kerja sangat dinantikan jutaan buruh di Tanah Air," ujjar Andi.

Menurutnya, MK harus menjadi benteng terakhir yang mampu berlaku adil. Dengan melihat bukti-bukti yang sudah diajukan oleh KSPSI dan KSPI. 

"Kami yakin betul MK bisa melakukan sidang dengan baik. MK bisa bersikap adil, karena kalau tidak jutaan buruh siap menolak putusan ini," ujarnya.

Said Iqbal mengatakan, penolakan buruh terhadap UU Cipta Kerja bukan tanpa alasan. Karena itu, perayaan buruh pada May Day khusunya di MK untuk meminta agar persidangan digelar dengan adil. 

Setelah dari MK, Andi dan Said menuju Istana Negara untuk menyerahakan Petisi May Day. Di Istana Negara mereka diterima oleh Kepala Staf Kepresiden Moeldoko dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. 

"Perayaan May Day kali ini bagi buruh terasa istimewa karena didampingi langsung petinggi Kepolisian dan diterima Pemerintah,"tambahnya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Pemerintah mengapresiasi atas perayaan May Day saat ini yang berjalan dengan kondusif. Hal itu penting di tengah di tengah pandemi COVID-19. 

"Saya menerima penyampaian dari mereka bahwa mereka memiliki pemikiran ikut empati situasi COVID-19 dan memiliki tanggung jawab sosial," ungkapnya.

Moeldoko mengatakan, KSP juga mempunyai tugas untuk melakukan pengawalan terhadap UU Cipta Kerja. Sehingga apabila terjadi sesuatu di lapangan kita dapat berkomunikasi dengan serikat pekerja.

"Kegiatan ini dijalankan dengan sangat baik dan bersifat mendidik serta memberikan ketenangan bagi masyarakat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya