PGN Cetak Laba Rp870 Miliar pada Kuartal I 2021

Pekerja PGN (ilustrasi).
Sumber :
  • PGN

VIVA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) meraih peningkatan laba kuartal I 2021 yang distribusikan ke induk usaha menjadi US$61,5 juta atau setara Rp870 miliar dengan asumsi kurs Rp14.147 per Dolar AS. Capaian itu meningkat dibandingkan periode yang sama pada kuartal I 2020, sebesar US$47,7 juta.

Prilly Latuconsina Ketahuan Masak Pakai LPG 3 Kg, ESDM Beri Sindiran Menohok

Pada Kuartal I-2021, PGN membukukan pendapatan sebesar US$733,15 juta. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatat Laba Operasi sebesar US$95,90 juta dan EBITDA sebesar US$191,24 juta.

Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban mengungkapkan, pada Kuartal I-2021 PGN masih menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi COVID 19. Namun PGN tetap dapat menjaga kinerja melalui upaya-upaya strategis yang diambil oleh Perseroan.

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being

Melihat prospek permintaan gas bumi yang masih menjanjikan, diperkirakan akan ada peningkatan permintaan sampai sekitar 550 juta ton per tahun pada tahun 2030. Untuk itu, lanjut dia, PGN akan berupaya untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG termasuk LNG Retail. 

Arie melanjutkan, PGN juga terus melakukan evaluasi terhadap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang direncanakan maupun sudah dibangun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu meraih skala ekonomi yang optimal dengan pembiayaan yang efisien.

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

“Gejolak perekonomian yang dipicu oleh pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal 2020 telah mengajarkan PGN untuk tetap fokus memperkuat fundamental bisnis. Namun, kami optimis mampu melewati berbagai tantangan ini dan menjadikan PGN semakin kuat di masa depan,” tutur Arie dalam keterangan resmi, Senin 3 Mei 2021.

Sementara itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Mukhtar mengatakan, PGN memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik.

"LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga kehandalan pasokan gas untuk konsumen,” imbuhnya.

Pencapaian rata-rata penjualan gas bumi PGN Group sampai dengan Maret 2021 sebesar 916 BBTUD atau meningkat 7,86 persen di atas target Kuartal I 2021. Adapun rinciannya, penjualan gas di PGN sebesar 835 BBTUD dan PT Pertagas sebesar 81 BBTUD. Peningkatan didorong oleh pertumbuhan konsumsi gas bumi karena operasional pelanggan mulai rebound di sektor pembangkit listrik dan industri retail.

Saat ini, PGN telah melayani lebih dari 495.000 pelanggan di sektor rumah tangga, UMKM, industri, dan pembangkit listik. Adapun posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Maret 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang terjaga dengan total aset sebesar US$7,52 miliar, total liabilitas US$4,50 miliar dan total ekuitas US$3,02 miliar serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 1,8 kali. Hal ini disebut menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih baik. 

PGN akan membangun infrastruktur dan aset-aset yang dibutuhkan untuk mengelola LNG retail. Untuk pasar domestik, bisnis LNG akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi BBM ke LNG untuk pembangkit listrik PLN dan wilayah-wilayah yang belum terjangkau pipa gas khususnya di wilayah timur Indonesia. Untuk pasar luar negeri, perusahaan juga tengah melakukan pendekatan dengan pemain LNG di negara-negara target yaitu Filipina, Myanmar, Vietnam dan Thailand. 

“Selain potensi bisnis LNG, PGN akan berperan aktif mendukung program RDMP Kilang salah satunya dengan membangun fasilitas Small Land-Based LNG Regasification Terminal di Cilacap yang diestimasikan dapat menghasilkan volume ramp up sampai dengan 111 MMSCFD,” papar Syahrial.

Dalam jangka menengah, PGN tengah membangun infrastruktur Pipa Gas Senipah-Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan. Pipa Senipah-Balikpapan diestimasikan dapat mendukung penyaluran gas yang efisiensi untuk kilang dengan volume ramp up sampai 194 MMSCFD. Kedua infrastruktur gas untuk Kilang tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023.

“PGN juga berupaya melakukan efisiensi beban operasional di berbagai proses bisnis. Selain itu untuk menjaga likuiditas perusahaan manajemen mengambil kebijakan realisasi capital expenditure (CAPEX) dilakukan secara selektif/prioritisasi,” ujar Arie.

PGN grup ditahun 2021 ini juga akan menyelesaikan pembangunan Pipa Minyak Rokan sepanjang ±367 Km dengan diameter 4-24 inchi di koridor Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan. Diharapkan, proyek tersebut akan menjadi salah satu sumber pendapatan jangka panjang yang berpotensi menyalurkan minyak 200.000 - 265.000 barel minyak per hari (boped) dan tentunya merupakan komitmen dalam menjaga efisiensi penyaluran salah satu backbone migas nasional. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya