Rupiah Hari Ini Masih Berpotensi Menguat Terhadap Dolar AS

Uang kertas rupiah dan dolar AS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar Rupiah diperkirakan memiliki potensi untuk bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat, pada perdagangan hari ini.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Berdasarkan data terakhir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.453 per Jumat 30 April 2021. Posisi rupiah itu tercatat menguat 15 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.468 pada perdagangan Kamis 29 April 2021.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Senin 3 Mei 2021 hingga pukul 10.25 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.470 per dolar AS. Posisi itu melemah 25 poin atau 0,17 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.445 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Baca juga: PGN Cetak Laba Rp870 Miliar pada Kuartal I 2021

Analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim menjelaskan, berdasarkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 36 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), disimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia dapat terjaga di tengah tekanan pandemi COVID-19 sepanjang 2020.

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Hal itu menurutnya merupakan buah sinergi pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait, dalam melaksanakan tanggung jawab bersama di sektor keuangan. Berbagai sinergi kebijakan dengan langkah luar biasa terkait Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), telah dilakukan untuk mengatasi dampak buruk pandemi terhadap perekonomian dan sistem keuangan.

"Masih berdasarkan buku KSK, berbagai respons kebijakan yang dilakukan telah mampu menopang ekonomi domestik semester II-2020 lebih baik dibandingkan semester I-2020," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Senin 3 Mei 2021

Dia menjelaskan, hal tersebut tercermin dari pasar keuangan yang relatif stabil serta ketahanan perbankan yang tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, likuiditas, maupun profitabilitas.

Selain itu, lanjut Ibrahim, ketahanan perbankan di 2020 masih kuat didukung oleh kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, kebijakan restrukturisasi kredit, serta kebijakan akomodatif otoritas lainnya. Begitu juga dengan Indeks Stabilitas Sistem Keuangan yang masih dalam zona normal.

Sedangkan, pembiayaan yang disalurkan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sepanjang 2020 menurun, namun pada akhir paruh kedua 2020 mulai menunjukkan tanda perbaikan sehingga ketahanan IKNB di 2020 tetap terjaga.

"Untuk perdagangan Senin hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.430 hingga Rp14.470," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya